Kamu egois,
Karena tak pernah bisa menyebut namaku dengan aman. Padahal kita kerap saling menemui. Entah di museum atau di toko buku. Bukankah dua tempat tersebut, terdapat begitu banyak hal-hal purba yang kekal.
Toko buku dengan aneka jenis aksaranya, menjaga sesuatu yang kekal dengan aman. Museum dengan macam rancangannya, menjaga sesuatu yang purba begitu lestari.
Dan kamu ternyata tak bisa belajar dari keduanya. Seolah-olah kamu sungguh-sungguh siap, bahwa kehilangan sebuah kisah bukanlah hal sulit.
Tak pernah bisa kupahami. Mengapa kamu selalu merasa nyaman, dengan hal-hal yang bisa membuat hati terbakar. Sengaja membiarkan dirimu menjadi api agar bisa membakar apa-apa tentang  kita
Kamu egois,
Menjatuhkan lalu mematahkan kebersamaan
Yang dijalani dengan hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H