Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Resolusi 2017 dan Doktrin Menjadi Cantik

31 Desember 2016   12:41 Diperbarui: 31 Desember 2016   13:37 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tau Victoria Secret, kan ? itu loh produsen pakaian dalam ternama dari Eropa. Yang setiap memamerkan produknya selalu diperagakan oleh para wanita bertubuh runcing langsing dengan bahu mungil (tidak kekar), kulit halus mulus bak ubin marmer, dada-pantat yang penuh padat, lekuk pinggang bak biola, kaki jenjang plus mulus (Bikin iri aja).

Melihat para perempuan berlenggak lenggok yang diberi anugrah kecantikan “sempurna” seperti itu rasanya membuat saya jadi malu untuk bercermin. Karena dari semua kriteria cantik tersebut, tidak semuanya nyantol di tubuh saya (hehe). Secara tidak langsung, alam bawah sadar saya mulai merasa tertekan oleh pikiran yang mengatakan “Kamu kurang cantik” Dan jika sudah merasa seperti ini, biasanya seorang perempuan akan merasa dirinya “kurang sempurna”.

Bicara tentang keindahan tubuh seorang wanita tidak akan lepas dari peralatan atau perlengkapan kecantikan wanita dari ujung kepala hingga ujung kaki, dari bagian yang tertutup hingga bagian yang terbuka.

Dan seperti sebuah magnet, ketidakpuasan seorang perempuan akan kecantikannya membuat para produsen kecantikan berbondong-bondong “membombadir” perempuan dengan berbagai produk kecantikan. Mulai dari yang paling aman hingga yang paling berbahaya, mulai dari yang paling murah hingga yang paling mahal, mulai dari yang paling sakit sampai yang tidak berasa sama sekali. Dan anehnya, seperti terkena ilmu pelet, para perempuan pun tidak segan-segan untuk menjadi korban “bombadir” perusahaan kosmetik tersebut. Kosmetik yang katanya bisa membantu memperbaiki atau mempertahankan kecantikan kaum perempuan dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Sudah bukan rahasia umum lagi jika mahluk Tuhan bernama perempuan adalah sosok mahluk yang sangat senang di puja dan puji, entah karena kulitnya yang mulus tanpa selulit dan gelambir, entah karena wajahnya yang kinclong bebas jerawat atau karena tubuhnya yang aduhai. Dan rahasia umum tersebut makin di kuatkan dengan menjamurnya toko atau outlet khusus wanita. Jika di perhatikan, pada mall-mall, pasar bahkan toko obat di pinggir jalan, terdapat banyak sekali kebutuhan wanita tersedia. Keadaan ini seperti berbanding terbalik dengan kebutuhan kaum lelaki.

Hal ini terjadi bukan karena tidak ada faktor pendukungnya. Dari pembicaraan dengan beberapa sahabat dan beberapa bacaan tujuan seorang perempuan mati-matian ingin tampil cantik atau lebih cantik karena :

1. Demi mendapat perhatian dari sekitarnya.

Di manapun kita berada, pasti akan ada berpapasan dengan seseorang atau beberapa orang. Karena faktor inilah, para kaum perempuan berusaha menjaga penampilannya. Walau pun pergi ke pasar, seorang wanita pasti akan tetap memperhatikan penampilannya. Walau dengan cara-cara yang sederhana, seperti menyisir rambutnya atau menggunakan pakaian yang layak.

2. Selalu ingin nampak “abadi” alias awet muda.

Kulit atau tubuh seorang perempuan sangat mudah sekali bermasalah. Baik kekenyalan atau kehalusnnya. Seorang pria tidak mempunyai perubahan yang mencolok saat sebelum menikah atau sesudah menikah. Lain halnya dengan seorang perempuan, sesudah menikah atau melahirkan kulit dan tubuh perempuan akan mengalami perubahan yang “dahsyat” dan karena hal ini kaum perempuan begitu terpacu untuk menjaga penampilannya. Kerutan di daerah wajah, lemak yang berkumpul di beberapa bagian tubuh bisa menyebabkan seorang perempuan merasa sangat panik dan stres (ngalah-ngalahin harga gas yang naik).

Stres yang muncul karena dalam dirinya sendiri muncul sebuah tuntutan untuk cantik dan cantik. Dan hal ini menjadi keadaan yang agak sulit diterima oleh seorang perempuan, karena merasa dulu dirinya tidak begini, tidak begitu. Beberapa tahun yang lalu masih menggunakan baju berukuran S sekarang sudah XL. –terbayang bukan, rasanya menjadi “tidak abadi”. (usia tidak pernah berdusta, hehe)

3. Merasa bertanggungjawab pada keberadaan suami atau pacar (Bukti kepedulian pada pasangan)

Perempuan yang sudah menikah atau mempunyai pacar, biasanya akan mendapat lingkungan yang baru, entah teman baru, keluarga baru (Om, Tante, Ipar). Moment yang paling indah adalah ketika saat acara perkenalan terus ada yang nyletuk “Wuih, cantiknya” atau “Seksi banget”. Rasanya melayang-layang jiwa dan raga seorang perempuan jika mendengar kata-kata pujian seperti itu. Saat pasangan kita memuji, “Kamu sempurna buatku, Sayang” biasanya seorang perempuan akan menjawab “Ah, kamu gombal” Coba bandingkan jika yang memuji ibu mertua atau calon ibu mertua, pasti jawabannya “Terima kasih” dan senyum puas tersungging lebar.

4. Sebagai sarana pengembangan ekspresi dan meningkatkan rasa percaya diri.

Karakter seorang perempuan bisa dinilai dari apa yang dipakai (digunakan) dan apa yang dilakukan pada tubuhnya. Karakter yang berbeda-beda ini, bagi sebagian perempuan digunakan untuk memunculkan karakter-karakter unik dalam dirinya. Yang membuat dirinya bisa tampil berbeda dari kebanyakan perempuan. Jadi bisa dikatakan, dengan mempercantik diri, seorang perempuan memberikan kesempatan pada dirinya sendiri untuk berekspresi sekaligus mengembangkan karakter unik yang di milikinya. Efek dari pengembangan karakter ini tentunya bisa mendongkark rasa percaya diri seorang perempuan. Dan pada saat percaya diri seorang perempuan muncul, bisa dipastikan aura kecantikannya akan makin nampak bersinar.

5. Ajang mencari sensasi

Dari karakter-karakter yang bermunculan, ada beberapa karakter perempuan yang senang mempercantik diri secara berlebihan. Berlebihan di sini adalah sikap berpenampilan atau berhias yang salah tempat atau salah kostum, atau tidak sesuai dengan usia atau yang serba terbuka. Berpenampilan berlebihan ini sengaja dilakukan karena si perempuan tengah mencari perhatian orang disekitarnya. Agar hanya dirinya saja yang menjadi pusat perhatian. Biasanya penampilan yang berlebihan, akan memunculkan atau menimbulkan niat jahat seseorang yang melihatnya. Misalnya, niat hati ingin menggunakan perhiasan, namun karena perhiasan yang dipergunakan sangat mencolok dan berlebihan tentu saja bisa mengundang seorang penjambret atau begal.

Walau sebagian besar kaum perempuan lebih mengutamakan kecantikan fisik atau penampilan. Namun ada juga beberapa perempuan yang menyadari bahwa kecantikan seorang perempuan bukan hanya melulu bicara tentang kecantikan fisik, tapi juga tentang kecantikan yang berasal dari lubuk hatinya alias kecantikan Inner Beauty. Dan jika keduanya berhasil di gabungkan maka seorang perempuan akan memiliki kecantikan yang seutuhnya. Saya mempunyai seorang sahabat yang berpenampilan sangat sederhana, namun saat tengah bersamanya, saya merasa sangat nyaman. Energi positifnya begitu deras menular pada saya.

Berbicara tentang Inner Beauty sama saja membicarakn tentang sesuatu yang tidak terlihat. Sebab kecantikan ini tidak bisa dilihat dengan menggunakan mata telanjang. Kecantikan jenis ini hanya bisa dirasakan dengan hati. Analoginya seperti rasa manis, tidak terlihat namun lidah kita bisa mencecapnya. Berbeda dengan kecantikan fisik yang bersifat tidak abadi dan menyebabkan kaum perempuan menjadi sangat konsumtif dan hedon akan produk-produknya, kecantikan Inner Beauty akan menjadi kecantikan yang abadi, tidak membuat kantong tongpes dan aman dari efek samping.

Setiap cara menuju cantik tentu memerlukan sebuah proses yang harus dilalui. Jika proses menjadi cantik secara fisik atau penampilan tentu saja prosesnya terlihat dengan mata telanjang dan tidak terlalu membutuhkan ilmu atau trik-trik psikologi. Lain halnya dengan seseorang yang ingin memunculkan kecantikan yang berasal dari dalam hati.

Karena ada beberapa hal atau sikap yang harus di lakukan, seperti :

-Mampu menerima dan selalu berusaha berdamai dengan dirinya juga sesamanya

-Tidak memendam rasa kecewa secara berlebihan

-Berusaha selalu bersyukur pada apapun

-Berteman dengan rasa sabar dan tabah

-Berusaha menjadi pendengar dan memahami orang-orang sekitarnya

-Peka pada isi hati nurani

-Berusaha santun ketika berkomunikasi dengan siapapun juga pada diri sendiri

-Percaya pada kemampuan diri sendiri

Jadi, menjadi cantik secara fisik bisa, lo, dijadikan  sebuah resolusi 2017 bagi seorang perempuan. Tentunya usaha menjadi cantik disesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang ada. Jangan sampai karena merasa dituntut untuk menjadi cantik, mengabaikan beberapa hal, misalnya kesehatan atau mengabaikan kecantikan dari hati. Intisari dari kecantikan perempuan adalah indah di pandang, nyaman di rasa.

Salam.

***

Oil City, 31 Desember 2016

Referensi :

-Obrolan dengan dia

-Cendekianews.com

-Sehatcantik.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun