Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Belum Saatnya, Kita...

9 September 2016   09:10 Diperbarui: 9 September 2016   09:20 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Belum saatnya, kita jatuh

berguguran

melayang seperti helai daun

terhempas angin

/

Belum saatnya, kita patah

menjadi beberapa bagian

lalu,

terjerembab dalam masa sunyi

/

Belum saatnya, kita hancur

terhuyung-huyung

terhempas-hempas

lalu remuk menjadi puing

/

Belum saatnya, tentang kita

yang tertanam dalam ingatan

menghadirkan cerita kehilangan

lalu mengekalkannya dalam kenangan

/

Belum-saat-nya

Oil City 09 Sep 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun