Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[RINDU] Ketika Kita Saling Menunggu

8 September 2016   12:06 Diperbarui: 8 September 2016   21:37 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika kita saling menunggu, 

Ibaratkan seperti sebuah jam dinding 

sendirian terpancang di tembok batu 

hanya diam, namun begitu tekun mengakrabi jarumnya 

*

Ketika kita saling menunggu, 

ibaratkan perempuan yang tengah mengandung 

susah payahnya hanya diam yang membahasakannya 

kecuali bibirnya yang selalu mengulum senyum penuh cinta 

*

Ketika kita saling menunggu, 

ibaratkan sepasang ulat yang tengah bermetamorfosis 

entah hujan, entah kemarau 

menjadi kupu-kupu adalah keinginan akhirnya 

*

Ketika kita saling menunggu, 

jangan biarkan rasa rindu melampaui batas kesabarannya 

lalu mengeja sendiri kesepiannya 

dan berahkir dingin 

*

-seperti semangkuk bubur yang meninggalkan waktu paginya-

*

Dan,

ketika kita saling menunggu

dekaplah jarak dalam pelukan kejujuran

agar kisah kita tiada bersua masa purba

Oil City, 08 Sep. 16

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun