Ibaratkan seperti sebuah jam dindingÂ
sendirian terpancang di tembok batuÂ
hanya diam, namun begitu tekun mengakrabi jarumnyaÂ
*
Ketika kita saling menunggu,Â
ibaratkan perempuan yang tengah mengandungÂ
susah payahnya hanya diam yang membahasakannyaÂ
kecuali bibirnya yang selalu mengulum senyum penuh cintaÂ
*
Ketika kita saling menunggu,Â
ibaratkan sepasang ulat yang tengah bermetamorfosisÂ
entah hujan, entah kemarauÂ
menjadi kupu-kupu adalah keinginan akhirnyaÂ
*
Ketika kita saling menunggu,Â
jangan biarkan rasa rindu melampaui batas kesabarannyaÂ
lalu mengeja sendiri kesepiannyaÂ
dan berahkir dinginÂ
*
-seperti semangkuk bubur yang meninggalkan waktu paginya-
*
Dan,
ketika kita saling menunggu
dekaplah jarak dalam pelukan kejujuran
agar kisah kita tiada bersua masa purba
Oil City, 08 Sep. 16
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H