“Kalian gila. Kalian sinting, kalian terkutuk.” Si Batu memaki-maki sekenanya. Rasa gemas dan cemasnya sudah berada di titik maksimal.
Si Batu yang kerap iri pada silsilah hidup manusia, merasa tidak berdaya menyaksikan seorang perempuan yang berkeinginan memutus matarantai silsilahnya.
*
Sebulan berlalu sejak kejadian Jumat sore di teras rumah mewah ini. Rumah tempat si Batu dan kaumnya berdiam bergeming. Mereka yang dijadikan sebagai batu penghias pot-pot berisi rumpun Bougenvile.
Adegan mesra di teras masih menjadi tontonan si Batu dan kaumnya. Namun kali ini, sang perempuan tengah memagut bibir seseorang yang berjenis kelamin sama dengannya.
“Ah, rupanya memiliki kelamin ataupun tidak, bukan ukuran bahagia di dunia ini,” gumam si Batu.
***
Oil City, 28-12-15