[caption caption="image from google"][/caption]
“Aturan pakainya gimana ?” tanyaku dengan nada serendah mungkin. Berusaha setenang mungkin, agar para pengunjung apotik tidak menaruh curiga padaku.
“Sehari empat kali, satu butir. Terus, kalau belum ada tanda-tanda juga, dosisnya di naikkan menjadi dua butir. Pokoknya selama belum ada tanda-tanda, dosis bisa dinaikan hingga empat butir” kata penjual obat, dengan nada suara tidak kalah rendah denganku. “Nih!” katanya sambil menyodorkan bungkusan plastik berwarna hitam. “Jangan lupa sisa duitnya”
Aku mengangguk, dan tanpa perlu menunggu sampai di rumah. Segera kutegak obat tersebut “Mana mungkin aku memeliharamu, sementara bapakmu adalah bapakku juga” Dan obat peluntur kandungan pun masuk dalam rahimku.
Oil City 19-10-15
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H