Ngemil. Satu kata ini siapa tidak mengenalnya. Aktivitas yang dianggap sangat menyenangkan, yang digemari baik oleh kaum pria maupun perempuan.
Bahkan jika diibaratkan aktivitas ngemil itu sudah seperti “pasangan jiwa” dalam melakukan apapun pasti selalu ada waktu untuk ngemil. Bahkan ada nich, orang yang punya kebiasaan ngemil tanpa kenal waktu. Malah, saat menjelang tidurpun aktivitas ngemil masih berlanjut.
Tak terkecuali saya, yang juga mempunyai hobi ngemil. Sedang nonton televisi, nonton di bioskop, bercengkrama dengan teman atau keluarga, pacaran (eh, emang ada pacarnya). Karena bisa dikatakan ngemil itu sama asyiknya dengan ngemol (huehehe...akoh banget tuh)
Namun jangan salah, walau aktivitas ngemil dikatakan sebagai aktivitas yang menyenangkan, namun ada beberapa orang yang menjadikan aktivitas ngemil sebagai sarana untuk “melepaskan” sesuatu. Semisal perasaan galau, sedih, kecewa atau membuang rasa bosan menunggu.
Terlepas dari apapun tujuan ngemil, alangkah baiknya sebagai seorang peng-ngemil (hwalah) kudu hati-hati terhadap apa-apa yang dijadikan camilannya.
Karena saat sekarang ini banyak sekali beredar makanan yang mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh manusia.
Seperti makanan yang mengandung pemanis buatan, pengawet atau bahan pewarna makanan yang tidak semestinya.
Hendaknya para peng-ngemil bisa memilih dan memilah, camilan apa yang layak dikonsumi. Seperti milih pasangan hidup itu loch, di cek bener-bener bibit-bobot dan bebet, dan tanggal expirednya (hehe).
Makanan yang biasa dijadikan camilan oleh para peng-ngemil biasanya makanan-makanan ringan yang tidak memberi efek mengenyangkan (kecuali kalau ngemilnya satu truk, baru kenyang).
Misalnya gorengan, kentang goreng, keripik, coklat dan beberapa makanan tradisonal lainnya seperti cilok, cireng de-el-el.
Khususnya gorengan, para peng-ngemil-ers harus sungguh-sungguh memperhatikan cara pengolahannya, sebab minyak yang sudah dipakai beberapa membawa dampak yang tidak baik bagi tubuh. Biasanya para penggemar gorengan akan “bersahabat” dengan teman yang bernama kolestrol.