Dirinya tak pernah ijinkanku
Untuk menyatu dengan sembilu
Merasakan sayatannya yang pilu
Dan meninggalkan bilur
Beribu senyum harus terkembang
Saat aku menapaki tiap undakan waktu
Dan menunggangi akar duka
Tanpa takut tergulung
Suatu waktu yang lemah
Aku merajuk
Menangis dalam dekapnya
Karena dianggap terlalu layu
Merasa seperti terhempas
Pada dasar yang berliku
Di belenggu ikatan
Tanpa ujung
Cerialah, terbahaklah !
Tepiskan semuanya di dasar keyakinan
Bukankah aku ada karena kamu ada
Jadi untuk apa berduka
Kusyukuri nikmat dicinta
Di cumbu tanpa jeda
Di rayu tanpa syahwat
Di puja dengan penuh harapan
Pada lorong waktu berjalan
Akhirnya kumantapkan asa
Mengikat masa di depan
Hanya tertuju padanya
#Kota Minyak yang diselimuti mendung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H