Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan dan Biolanya

19 Oktober 2014   22:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:28 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kali ini bukan hanya senarnya saja yang putus, namun badan biola coklat itu patah menjadi dua.

"Selamanya takkan lagi ku petik dawai sebuah biola. Kurasa, dawai biolaku dan cinta yang kuinginkan tak pernah di takdirkan untuk bersanding."

Dan ingatannya melayang rapuh pada ucapan lelakinya, seminggu yang lalu.

"Kamu, adalah sesuatu yang harus kulupakan."

Kini, perempuan itu pun melenggang lunglai berjalan lemas menuju jendela, hanya sekedar ingin menganti udara yang di hirupnya.

"Adakah keajaiban, bahwa dawai-dawai yang berserak akan menemukan kembali nadanya?" tanyanya pada percik-percik air hujan yang masuk melalui celah jendelanya yang tak terkunci.

“Tak seharusnya kau pergi, sebelum kau dengar lagu gubahanku.”

Perempuan itu, termenung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun