Yang berkarat termakan waktu
Ini tentang satu,
Kepadanya tak pernah ada lagi tiup lilin atau sapa rayu
Ini tentang satu,
Masa lalu yang mencemburui masa lalu
Sebuah kisah
Yang mengandung tanya
Kira-kira,
Ketika aku berdendang sebuah lagu
Pada syair keberapa dia menghampirimu
Kira-kira,
Ketika ku gesek bow pada ruas biolaku
Pada gesekan keberapa dia menemukanmu
Atau,
Ketika ku lantunkan ayat-ayat Tuhan, saat mendoakanmu
Pada lantunan keberapa kita di kukuhkan
Tentang satu yang ambigu,
Ketika mulai terbiasa menikmati sebuah pagi tanpa secangkir senyummu
Dan merasakan pengabaian, hingga rinduku harus menziarahi dirinya sendiri
Tentang satu yang munafik,
Saat aku meminta ijin memakimu, namun kemudian memohon cumbuanmu
Tentang satu yang berharap,
Menghadiahi dirimu pena dan secarik kertas
Supaya melalui coretan abstrakmu
Terlahir puja dan pujimu
Ini tentang satu,
Yang mempertanyakan
Apakah pada patah kata yang ucap,
Masih terselip namaku?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H