Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menjamurnya Pesona Kodok Ijo di DP

11 Desember 2014   02:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:34 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“break dulu bentar, Let's play a game. Kalo misalnya kamu salah jawab, kamu harus ganti dp kamu sama dp kodok ijo selama 24 jam. Liat gimana serunya pas kamu liat di seluruh contact bbm kamu dp mereka jadi kodok ijo semua. Jadi game-nya adalah.... Pertanyaan : " ada seekor kodok hijau yang masih tidur pas jam 7 pagi, eh ada yang ngetok pintu kamar-nya sebanyak 7 kali. Dan Tadaa! Itu temen si kodok yang mau buatin surprise sarapan pagi berupa beberapa kotak-kotak kado berisi makanan-makanan kesukaan si kodok. tujuannya sih mau makan bareng gitu.  Disana ada nuttela, keju, cokelat, roti dan nasi goreng, susu, dan lalat hidup. Menurut kamu, apa yang harus di buka duluan oleh si kodok? Hayoo, ini gampang loh. Tapi masih aja ada yang salah ngejawab. Kalo kamu salah jawab, aku bakal kasih kamu dp kodok ijo dan kamu harus ganti dp dengan itu”

Begitulah isi Broadcast yang saya terima kemarin pagi, teka-teki tentang kodok ijo yang dikirim seorang teman melalui sebuah pesan messenger.

Awalnya saya menolak untuk menjawab teka-teki tersebut, karena merasa tidak terima kalau wajah imut saya di DP messenger, berubah jadi kodok ijo.Walaupun saya penyuka warna ijo, tapi kalau itu berupa kodok yaa jelas saya akan menolaknya J

Tapi entah kenapa, tba-tiba saya menjadi sangat penasaran karena hampir semua teman di messenger mengganti DP mereka dengan foto kodok ijo, berbagai pose. Ada yang tengah mengendari motor, berpose sok imut atau tengah action dengan kacamata hitamnya. Akhirnya saya membaca kembali pertanyaan teka-tekinya, dan menurut saya pertanyaan tesebut bisa di bilang mudah. Merujuk pada kodok yang gemar memakan serangga, dan lalat adalah salahsatunya. Akhirnya dengan rasa percaya diri saya menjawab teka-teki dari teman saya tersebut.

[caption id="attachment_381823" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu pose menggemaskan si kodok"]

1418215990328227418
1418215990328227418
[/caption]

[caption id="attachment_381824" align="aligncenter" width="300" caption="Kodok narsis"]

14182160341413114307
14182160341413114307
[/caption]

“Jawabannya lalat, kan?” Saya menjawab dengan embel-embel icon senyum lebar, merasa sangat yakin bahwa jawaban saya sudah benar.

Tapiiiii….dengan icon terbahak, teman saya membalasnya “Jawaban kamu salah. Dan silahkan ganti DPnya dengan kodok.”

Rasa penolakan ada, bukan masalah si kodok yang ikutan mejeng di DP saya, Cuma dalam pelajaran biologi kodok itu kan makanannya serangga. Bukan nuttela, keju, cokelat, roti dan nasi goreng dan susu. Tapi, betapapun ngototnya saya menyanggah, tetap saja saya harus mau menerima konsekuensi dari jawaban saya yang dianggap salah.

Dan, senasib dengan saya, dari kemarin sampai hari ini, DP sebagian teman-teman di list kontak mesenger berubah, gambar seekor kodok narsis lalu lalang di sana dan sini.

Ada beberapa teman yang tidak mendapatkan broadcast teka-teki tersebut, bertanya pada saya, mengapa gambar kodok bertebaran. Dan karena saya juga “korban” dari broadcast tersebut, saya menjawab “Korban teka-teki kodok” J

Fenomena tantangan kodok ijo mengingatkan saya dengan tantangan-tantangan yang serupa. Seperti tantangan “Ice Bucket Challenge” yang pernah menjamur di hampir seluruh lapisan masyarakat dunia, entah dari lapisan masyarakat terkenal atau kurang terkenal. Atau tantangan “I like Dangdut” Sebuah program amal untuk pendanaan pembangunan sekolah-sekolah di negeri Indonesia melalui bergoyang dangdut. Sambil bergoyang, sambil merogoh kocek untuk beramal.

Menurut saya pribadi, tantangan-tantangan apapun selama itu tidak membahayakan dan positif bagi lingkungan sekitar, yaa ga masalah.

Dari fenomena kodok ijo kemarin, menurut saya hal ini seperti mengingatkan saya bahwa dibalik kenarsisan sebuah foto, ada hal-hal lain yang harus diingat.

Sebab seorang yang doyan foto, biasanya paling sering memasang foto dengan objek dirinya sendiri daripada objek lain. Dan dengan munculnya sosok kodok ijo, secara tidak langsung objek yang itu-itu saja, -yang mungkin beberapa orang sudah bosan melihatnya- sedikit merasa lega. Bisa melewatkan hari tanpa melihat foto yang objeknya, dia lagi-dia lagi. (nyindir diri sendiri, hehehe).

Jadi bagi teman-teman yang mungkin belum mendapatkan Broadcast kodok ijo, bersiaplah menunggu pertanyaan jebakan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun