Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beberapa Teknik "Mengeksekusi" Air Dari Dalam Telinga

20 Desember 2014   00:42 Diperbarui: 4 April 2017   16:31 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang-kadang pada saat kita tengah melakukan aktivitas dengan air, seperti berenang atau mandi, tiba-tiba telinga kita kemasukan air. Rasanya tentu tidak nyaman sekali.

Hal ini kerap saya alami ketika berenang atau tengah mandi, awal mulanya telinga hanya seperti terasa berdengung, tapi lama-kelamaan rasa berdengung itu seperti bercampur dengan sakit kepala. Bahkan rasanya seperti mendengar suara saya sendiri. Di tambah lagi dengan bunyi “Dung…dung..” Aduh, tersiksa sekali. Dan untuk beberapa saat sensasi sedikit budeg pun menjadi milik saya J Kondisi ini jika hanya berlangsung sehari atau dua hari mungkin tidak masalah, (paling nahan malu aja karena rada budeg) tapi jika sampai berhari-hari, itu artinya ke dokter adalah solusi yang harus di ambil.

Menurut teman yang kebetulan bekerja di bidang kesehatan, masih banyak orang yang menyelepekan masuknya air kedalam telinga, padahal air yang masuk ke dalam telinga kemudian di biarkan saja alias tidak segera ditangani akan membawa dampak yang serius, semisal infeksi. Jika sudah terkena infeksi maka kemampuan telinga untuk melindungi area sekitarnya menjadi berkurang.

Sebenarnya pada lapisan bagian telinga manusia mengandung zat lilin yang berfungsi untuk menjaga kelembabannya agar bakteri baik dapat berkembangbiak pada lapisan kulit telinga tersebut. Selain itu, seperti dilansir Livestrong, lapisan zat lilin pada telinga juga berfungsi sebagai pelindung terhadap serangga atau benda asing masuk.

Nah ketika air sudah masuk kedalam telinga maka hal ini akan menciptakan lingkungan yang sempurna bagi berbagai organisme penyebab infeksi, karena organisme seperti jamur dan bakteri sangat menyukai tempat yang hangat, gelap juga basah/lembab. Dan jika organisme tersebut sudah berkembangbiak tentunya akan menimbulkan ketidaknyamanan pada telinga. Hal ini ditandai dengan munculnya rasa sakit di telinga serta menurunya fungsi pendengaran.
jika sudah berada di kondisi yang seperti ini maka bagian telinga yang sakit tersebut harus segera mendapat perawatan atau pengobatan. Karena cairan yang terperangkap dalam telinga tadi selain dapat menyebabkan gangguan pendengaran juga bisa menyebabkan pembentukan kista, peradangan pada gendang telinga dan sakit komplikasi lainnya. Inilah alasanya mengapa sangat penting menyingkirkan cairan yang masuk kedalam telinga sesegera mungkin.

Hal yang harus diketahui pertamakali adalah mencari tahu apakah cairan yang masuk ke dalam telinga, akumulasinya masuk pada telinga bagian luar atau bagian dalam. Hal ini tentunya bisa diketahui dengan pengawasan dari dokter spesialis THT (telinga hidung dan tenggorokan). Jika sudah diketahui pada bagian mana, maka tindakan tepat akan bisa dilakukan. Biasanya jika hanya terakumulasi pada bagian luar saja, maka bisa diobati sendiri di rumah.

Konon, orang dulu jika telinganya kemasukan air, maka pada telinga yang kemasukan air tadi, di masukan air lagi kemudian kepala kita dimiringkan menghadap tanah. Bagi sebagian orang cara ini katanya berhasil dan ampuh mengeluarkan air dari dalam telinga. Tapi ada juga yang makin parah, telinga makin berdengung dan bunyi “Dung…dung” makin nyaring bunyinya.

Tapi teknik yang umum tersebut ternyata bukan tanpa resiko. Memasukan air pada telinga yang sudah kemasukan air sebenarnya berbahaya. Dan ini tidak disadari oleh sebagian masyarakat. Sebab indera pendengaran kita terdiri dari organ-organ yang sangat halus yang sangat peka sekali terhadap suatu benda dan suhu.

Sebab kebiasaan tersebut bisa memicu gangguan baru pada telinga seperti :

- Terjadinya infeksi yang lebih berat.

- Memasukan air ke dalam telinga dengan kondisi gendang telinga bocor akan memicu infeksi yang di sebut congek.

- Bisa memicu vertigo karena ada gangguan pada rangsangan organ keseimbangan di dalam telinga.


Tapi ternyata selain cara memasukan air ke telinga, ada beberapa langkah sederhana atau teknik sederhana mengeluarkan air dari telinga yang resiko berbahayanya bisa di minimalisir.

Beberapa teknik tersebut adalah :

1.Teknik gravitasi, cara terbaik mengeluarkan air dari dalam telinga tentunya dengan cara memanfaatkan gravitasi.

Caranya adalah dengan memiringkan kepala, sesuai dengan telinga yang kemasukan air. Kemudian tempatkan telapak tangan pada telinga yang bermasalah hingga menutupi saluran telinga dan tekan telapak tangan ke arah dalam telinga seperti memompa. Tahan beberapa detik, lalu lepaskan telapak tangan anda. Cara ini bisa di lakukan dengan catatan jangan melakukan tekanan secara cepat dan berulang-ulang dalam satu waktu.

Gerakan seperti menguap atau mengunyah juga bisa membantu mengeluarkan air dari saluran telinga. Sebab gerakan tersebut menciptakan tekanan dan peregangan pada saluran telinga bagian tengah.

2.Teknik maneuver valsalva, melakukan teknik ini akan membantu tabung Eustachius telinga menjadi terbuka sehingga terjadi dorongan yang menyebabkan air keluar dari saluran telinga.

Cara melakukan teknik ini adalah dengan mengambil nafas dalam-dalam kemudian tutup mulut dan lubang hidung dengan jari-jari tangan. Tiup udara keluar dari hidung agar tekanan udara menjadi teratur. Jika dilakukan dengan benar, maka akan terdengar suara popping, dan itu artinya tabung Eustachius sudah terbuka lagi. Usahakan ketika meniup jangan terlalu keras agar gendang telinga tidak cedera.

3.Menggunakan hair dryer atau penggering rambut, efek yang timbul dari hair dryer adalah udara yang kering dan hangat, nah hal ini bisa mengubah air menjadi uap dang akhirnya membantu mengeluarkan air dari telinga.

Caranya adalah dengan sedikit menarik daun telinga dari tubuh, kemudian dengan jarak beberapa inchi, sekitar 10-12 inci dari telinga, gunakan hairdryer dengan mengatur tinggi rendahnya suhu. Arahkan langsung ke lubang telinga. Lakukan kurang lebih 30-40 detik. Dan bisa diulangi lagi jika diperlukan. Dan tidak disarankan dilakukan dalam beberapa menit dalam satu waktu.

4.Menggunakan alkohol dan cuka, metode ini adalah metode pengobatan kuno. Dipercaya cuka merupakan anti bakteri yang akan membunuh kuman yang ada dalam telinga sementara alkohol yang sifatnya ringan dapat membantu mengeringkan air yang masuk dalam telinga.

Cara metode ini adalah dengan mencampur satu teh masing-masing alkohol dan cuka. Lalu dengan menggunakan pipet, teteskan kira-kira 2 atau 3 tetes larutan ini pada telinga yang kemasukan air. Dengan lembut pijatlah dengan jari yang sebelumnya sudah di basuh bersih kearah memutar saluran telinga. Lakukan sekitar 40 detik. Setelah itu miringkan kepala agar cairan dapat mengalir dengan mudah.

5.Teknik terapi panas, mengompres telinga dengan kain atau lap yang dicelupkan terlebih dahulu dalam mangkuk atau ember kecil yang berisi air panas, bisa membantu membuka tabung Eustachius. Sehingga air bisa keluar dari telinga dengan mudah. Lakukan beberapa kali secara berturut-turut. Sambil berbaring miring mengikuti bagian telinga yang kemasukan air.

Jika teknik-teknik tersebut belum berhasil mengeluarkan air dari dalam telinga, sebaiknya segera mengunjungi dokter terdekat.

Semoga beberapa tips yang saya rangkum, bermanfaat.

Salam.

***

Sumber :

http://health.detik.com

www.smallcrab.com

https://id.she.yahoo.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun