Mohon tunggu...
Novi Dwi
Novi Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Media

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Fans K-Pop ini Pernah Menjadi Korban Penipuan Online

16 Februari 2024   05:56 Diperbarui: 16 Februari 2024   05:58 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki idola merupakan hal yang wajar bagi setiap orang. Idola dapat menginspirasi seseorang dan menjadikan semangat dalam hidupnya. Sekarang banyak dari anak muda bahkan sampai dewasa mengidolakan artis ataupun band dari negara ginseng yaitu Korea Selatan. K-Pop ini memiliki ketertarikan sendiri hingga memikat banyak orang untuk mendengarkan dan mengikutinya. Hingga tak asing jika banyak dari anak muda sekarang sangatlah mengikuti K-Pop ini hingga membentuk komunitas penggemar setiap artis atau band yang sama-sama mereka sukai.

Seperti seseorang yang memiliki iniasial "I". Ia anak muda yang mengidolakan boy band asal dari Korea Selatan yaitu EXO. Orang-orang yang mengidolakan EXO atau lebih sering dikenal dengan sebutan fandom ini bernama Exo-L. Boy band EXO sangat terkenal dan memiliki penggemar sekitar 4 juta orang di dunia. I yang tinggal di daerah Bandung pun merupakan salah satu Exo-L. I ini bergabung dengan komunitas atau fandom Exo-L lainnya di daerah yang sama juga dengan bergabung dalam grup chat di platform Telegram. Hal ini ia lakukan karena dirasa akan menambah relasi dan juga bergabung dengan orang-orang yang memiliki kesamaan merupakan hal yang seru. Tak jarang mereka akan bertemu untuk menjalin silaturahmi atau bahkan merencanakan menonton konser EXO bareng hingga membeli segala hal yang bersangkutan dengan EXO seperti album, PC, dan merchandise lainnya.

I bilang bahwa menjadi Exo-L merupakan hal yang sangat menyenangkan dan membahagiakan, dimana ketika ia mengalami penat atau stress dengan kehidupan ia dapat dengan mudahnya menghilangkan itu semua dengan cara melihat konten-konten EXO yang dapat ia lihat di internet. Tak hanya itu, I juga cukup mendapatkan banyak teman ketika menjadi Exo-L ini. Tetapi tidak dipungkiri menurut I bahwa menjadi Exo-L juga memiliki risiko, seperti halnya penipuan dalam pembelian online.

Kemajuan teknologi dan informasi sekarang sangatlah maju dan hal ini membuat adanya celah berbagai macam kejahatan, salah satunya yaitu penipuan penjualan online. Exo yang merupakan sebuah boy band asal Korea Selatan ini tentunya memiliki banyak album hingga merchandise yang digemari oleh para penggemarnya di seluruh dunia. Dari banyaknya orderan ini, pihak agensi tentunya menyuplai produk-produk tersebut salah satunya dengan memakai sistem online yang sudah dipastikan official atau asli. Berangkat dari hal di atas yang sudah disebutkan bahwa penggemar EXO ini memiliki jumlah sekitar 4 juta orang yang membuat mereka saling memburu produk atau hal-hal yang berkaitan dengan EXO. Karena permintaan yang banyak ini, ada oknum-oknum yang nakal dan tidak bertanggung jawab. Mereka melakukan penipuan terhadap penggemar dengan mengatasnamakan bahwa online shop mereka merupakan relasi asli dengan pihak yang ada di Korea Selatan atau bahkan mereka menggunakan modus-modus seperti harga yang tercantum jauh lebih murah dan sebagainya.

I merupakan Exo-L yang gemar mendukung EXO dari mulai membeli merchandise, album, hingga menonton konser. Membeli di online shop bukanlah pengalaman pertama bagi I, ia sudah beberapa kali membeli melalui online shop, Twitter, bahkan Instagram dan selalu aman terpercaya. Hingga pada hari dimana ia dibujuk oleh Exo-L lainnya yang berada pada grup yang sama di platform telegram. Akhirnya I dan banyak teman lainnya sekitar 40 orang untuk membeli album yang sama, dengan harga yang ditawarkan relatif lebih murah dari biasanya. Lalu pemilik dari acc Twitter yang bernama @d*********s ini masuk ke dalam grup yang di dalamnya merupakan penggemar Exo yang akan membeli album padanya. Pemilik akun melakukan negosiasi dengan para penggemar untuk dapat langsung membayar dp nya dahulu sebesar Rp. 85.000 -- Rp.170.000. Para penggemar tentunya sepakat dengan dp yang perlu mereka bayar termasuk I yang sudah membayar pada hari itu, karena I rasa ini merupakan hal yang wajar untuk owner dapat meng-keep dahulu albumnya. Beberapa dari para penggemar belum membayar dp hingga pada saat pemiliknya membujuk mereka yang belum membayar dp untuk segera membayarnya. Disela menunggu penggemar yang belum membayar, pemilik memberi tahu informasi bahwa ketika semua dp telah ia terima mereka dapat langsung bisa meng-check out album tersebut untuk menandainya di akun online shop yang telah disediakan. Tentu para penggemar senang dan tidak sabar akan hal itu.

Hingga pada saatnya semua penggemar sudah membayar dp tersebut, tiba-tiba owner tidak dapat dihubungi. Semua penggemar termasuk I yang ada pada grup tersebut pun panik dan segera mencari tahu keberadaan akun online shop tersebut yang saat dicari akun itu telah terhapus begitu saja. Dari situ mereka pun tersadar bahwa mereka telah terkena penipuan, tak banyak yang mereka lakukan selain kesal dan marah. Sebenarnya I dan teman-temannya juga sempat memiliki pikiran bahwa mereka terkena penipuan karena dilihat dari nomor pemilik yang sepertinya baru, lalu dp yang murah, dan janji-janji lainnya. Tetapi mereka masih memiliki pemikiran yang positif karena kecurigaan itu terlihat tipis sekali. Pemilik akun itu sama sekali tidak mereka dapatkan keberadaanya. Kagetnya, ternyata pernah ada penggemar lain yang ternyata terkena penipuan juga dengan nama akun yang sama. Mereka akui mereka sedikit ceroboh dan akan lebih berhati-hati dalam pembelian online.

Dapat dijumlahkan bahwa penipu tersebut mengambil uang para penggemar sebesar kurang lebih Rp. 3.300.000 dalam waktu yang singkat. Mereka tidak percaya bahwa mereka telah ditipu, karena sang pemilik dan akun online shop tersebut sangatlah terpercaya.

Pelajaran yang dapat diambil yaitu kita semua harus dapat lebih behati-hati saat ingin bertransaksi secara online. Sekalipun online shop tersebut sudah mencantumkan review positif ataupun harga yang sangat murah dibandingkan aslinya. Dan tentunya semoga orang-orang diluaran sana yang memiliki niat buruk untuk melakukan modus penipuan diberikan kesadaran bahwa hal tersebut sangatlah merugikan bagi orang lain dan dirinya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun