Mohon tunggu...
Novi Dwi
Novi Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Media

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dreamin Power

23 Januari 2024   22:52 Diperbarui: 7 Februari 2024   05:28 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keluarga Amerta sedang asyik memakan sarapan yang dibuat oleh ibu Amerta. Beberapa saat, meja makan terasa hening sampai ketika Aylana membuka suara untuk bertanya kepada ayahnya, "Ayah, tanggal 12 nanti ayah mau kemana? Temenin Aylana main yuk bareng sama ibu juga!" Aylana bertanya dengan tenang, sementara hatinya gelisah untuk menunggu jawaban dari ayahnya.

“Umm boleh nak, emangnya Aylana mau kemana hm?” Jawaban ayahnya meredakan kegelisahan yang ada pada diri Aylaba. Seketika senyum Aylana muncul "Ayah serius?! Aylana ingin ke tam..." Belum sempat Aylana menyelesaikan jawabannya, tiba-tiba ayah Aylana memotong pembicaraannya yang membuat Aylana lemas setengah mati. "Eh, maaf nak. Ayah baru ingat kalau ayah sudah punya janji penting untuk mengurusi pekerjaan ayah pada tanggal 12".

"Jadi, mimpinya benar..." Gumam Aylana di dalam hati. Ibunya menepuk pelan bahu Aylana dan berkata "Aylana pergi mainnya sama ibu aja ya nak..."

"Gapapa bu, lain kali aja deh" Aylana tersenyum sambil mengakhiri kegiatan sarapannya dan kembali ke kamar untuk memikirkan langkah kedepannya demi menyelamatkan keluarga yang sangat Aylana sayangi.

"Bengong mulu nih, kenapa sih Aylana?" Ucap Barat. Barat merupakan sahabat baik Aylana, Barat selalu menjadi hero bagi Aylana, karena Barat selalu menolong Aylana dikala susah, selalu menemani kapanpun, dan selalu membuat Aylana bahagia. Mereka sedang berada di kediaman Barat untuk bertemu dan berbincang.

"Eh! Iya nih aku punya Miner buruk lagi Barat..." Aylana memberi tahu alasan ia melamun kepada barat. Barat yang sudah mengerti akan miner yang terjadi pada Aylana akhirnya memutuskan untuk mendengarkan penjelasan Aylana dari awal sampai akhir.

"Demi apa sih?!" Barat terkejut dengan Miner yang Aylana mimpikan. Barat memasang raut wajah serius dan berkata "Aku punya ide!"

Hari demi hari Aylana jalani dengan penuh kegelisahan, hingga pada akhirnya tanggal 12 pun datang. Dimana hari ini merupakan hari yang begitu mempertaruhkan usaha Aylana untuk mengubah hal buruk yang ingin Aylana cegah. Tentu Aylana tidak sendiri, Barat menemani dalam menjalankan misi hari ini bersama rekan-rekan Barat lainnya.

Ide yang Barat anjurkan pada pertemuan kala itu membuat Aylana semangat untuk mengubah Miner kali ini. Ide yang Barat berikan sedang di eksekusi oleh Aylana dan Barat. Dimana sekarang, pada tanggal 12 pukul 19.00 malam Aylana dan Barat sedang bersembunyi di dalam gedung perusahaan ayah Aylana. Aylana menyetujui ide Barat, yang mana Barat meminta bantuan kepada kerabatnya yang menjabat sebagi polisi untuk berpatroli dan memeriksa gedung perusahaan ayah Aylana. Polisi berpatroli dan memeriksa di bagian luar dan dalam gedung, sedangkan polisi akan mendekati ruangan kantor ayah Aylana pada pukul 21.58.

Aylana tak hentinya melihat pintu masuk, agar ia dapat melihat wajah pelaku yang diduga merupakan bawahan ayahnya sendiri yang berkhianat. "Ish..." Aylana kesal saat baru saja memikirkan kembali Miner itu.

Tiba jam menunjukkan angka 21.00 Aylana melihat sekelompok orang memasuki gedung dan Aylana perhatikan wajah satu per satu dari mereka. Dan hasilnya, orang-orang itu diduga menjadi pelaku dalam mimpi Aylana. "Barat!! Ituuu!!!" Aylana berbisik sambil menepuk punggung Barat cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun