Inilah yang Saya maksudkan bahwa kita harus menemukan posisi di mana kita seharusnya berdiri. Â Sudah optimalkah?... Sudah tergalikah semua potensi untuk menjadi bermanfaat bagi sesama, bagi orang-orang yang kita cintai.....Make Your Own Standing Position.
Be Different, Tapi Bukan Asal Beda
Posisi kita nanti mungkin akan berbeda-beda, Ya. Posisi kita nanti mungkin akan sama, bisa juga Ya.  Tetapi, dalam persamaan dan perbedaan ini itu masing-masing diri wajib untuk menjadi berbeda. Be Different, Be You. Saya merasakan bahwa tiap jiwa punya caranya masing-masing untuk menjadi berbeda sebagai individu yang unik. Dan menjadi berbeda itu adalah suatu keharusan supaya kita bisa teguh dalam eksistensi diri sendiri.Â
Konkritnya, seorang ibu yang berkepribadian teguh tidak perlu ikut-ikutan dengan gaya mengasuh anak yang populer sekalipun, jika tidak meyakini gaya pengasuhan itu cocok atau tidak. Â Sebagai ibu, kita punya otoritas penuh terhadap anak-anak kita sendiri. Â Kita yang paham betul bagaimana anak-anak itu tumbuh dan berkembang. Â Kita pula yang berkewajiban memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita.Â
Perempuan yang belajar menjadi diri sendiri, akan paham di mana letak "perbedaaan" yang menjadi ciri khasnya dan mengembangkannya sebagai kekuatan untuk berdiri di posisi yang ia pilih. Â Perempuan-perempuan sejatinya berbeda satu sama lain. Â Tapi, perlu diingat, jangan asal beda. Kecenderungan untuk menjadi berbeda kadang disalahartikan dengan mengambil posisi berlawanan saja. Â Saya pikir, tidak begitu juga caranya.Â
Kuncinya adalah sadari kondisi riil, tetapkan posisi, dan gali keunikan di mana kita akan menjadi berbeda dengan orang lain secara natural. Â Bukan asal beda.
Aku Bukan Ancaman Bagimu, Aku Bermanfaat Bagimu
Apabila "keunikan" diri itu sudah dipegang, menjadi berbeda walau seaneh apapun akan menjadi kunci bagi diri untuk mengembangkan potensi. Â Buktkan bahwa dalam posisi berdiri ini kita akan menjadi sumber manfaat bagi orang lain. Â Keunikan yang menjadi ciri khas kita secara alamiah mungkin akan membuat orang lain iri, seolah olah kita akan menjadi sumber ancaman bagi keberhasilan orang lain. Â Seolah-olah kita adalah pesaing.Â
Namun saya melihanya dalam konsep yang lebih menyeluruh. Apabila setiap perempuan memfokuskan diri pada potensinya yang paling berbeda dengan kebanyakan orang, maka masing-masing akan menjadi sumber manfaat bagi sesama. Â Bukan menjadi sumber ancaman. Hanya orang-orang yang picik dan malas menggali potensi keunikannya yang kemudian berpikir bahwa seseorang bisa menjadi sumber ancaman bagi orang lain.Â
Jebakan Multitasking
Tak lepas dari semua perjalanan perempuan untuk menjadi dirinya sendiri, satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah jebakan multitasking. Inilah yang sering mengarahkan kita para perempuan untuk merasa super dan mampu melakukan segalanya dengan hebat. Â Tapi, jika tidak hati-hati akan membuat kita terjebak dan tidak mengenali diri sendiri.Â