Yang lebih parahnya lagi adalah para perempuan pun telah terpapar adiksi minuman beralkohol, dan narkoba. Fenomena yang demikian sudah, sedang dan akan terjadi di tanah Papua. Dan saya pikir budaya seperti ini sangatlah menghancurkan nasib hidup masa depan kita. Ia membunuh masa depan kita anak muda pada khususnya dan orang Papua pada umumnya di atas tanah Papua.
Selain itu, bagi saya budaya adalah salah satu kekayaan yang dimiliki oleh orang Papua. Oleh karena itu, sebagai sebuah kekayaan sudah semestinya, kita orang Papua menjaga dan melindungi budaya Papua kita sejak dini dan bukan nanti. Sebab, segala hal yang selalu berkaitan dengan nanti adalah seringkali sia-sia. Apa salahnya jika sejak dini menjadikan budaya sebagai bagiaan dari diri kita dengan cara menjaga dan melestarikan segala kekayaan budaya Papua itu sendiri.
Kita harusnya membina dan mengembangkan budaya kita, agar budaya kita sebagai salah satu kekayaan itu sendiri tetap terjaga dan terlindungi sepanjang zaman. Ingat di dalam budaya terkandung nilai-nilai luhur yang mulia. Oleh karena itu, jika budaya kita sudah menghilang, maka nasib manusia papua akan kehilangan esensi dasarnya sehingga bisa hidup dalam mental yang bobrok tanpa dasar pijakan yang jelas.
Akhir tulisan ini saya hendak memberi saran agar sebelum semuanya terlambat, mari kita bertanggungjawab atas pelestarian kebudayaan Papua dengan segala keberadaannya; sehingga nilai-nilai luhur dalam kebudayaan kita terus dilestarikan. Dengan melestarikan kebudayaan maka kita meninggalkan jejak leluhur Papua sehingga generasi berikutnya tak kehilangan kearifan lokalnya. Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H