maaf hormatku padamu batas semampuku.Mendidikmu, aku adalah seorang buta yang kini menjadi orang yang jauh dikenal dengan seorang pelajar, kebanggagaanku padamu seperti gunung Siclop. Namun untuk ungkapkan aku tak tahu dengan cara apa aku harus rangkai.
Menyakitimu, banyak yang aku salah di hadapanmu, bukan sedikit kulakukan tindakan yang membuat luka di hatimu, walaupun kadang hatimu terluka karena perbuatanku, engkau tetap sabar dan jadi orang terhormat dalam membinaku, mengajar dan mendidikku.Guru ku orang terhormat dalam tumbuhku.
Puisi Karya Yulianus MagaiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H