begitulah cinta, ketika hati bertemu dengan hati lagi. Â kekurangn tidak lagi akan terlihat di antara kedua insan yang mempunyai rasa yang sama.
 pengorbanan bukan lagi ukuran. kesetiaan akan di uji dengan perngorbanan, pengorbanan tak akan terlihat lagi.Â
waktu itu sempat aku bahagia sampai lupa pulang, memang begitulah cinta, sejati. Dengan mu, itu indah, hingga pernah aku bayangkan akan aku nyaman jika masa hidupku bersama mu hingga nanti mau jemput kita.Â
Namun itu hanya beberapa bulan lalu berlalu begitu saja. aku pernah bayangkan alangka indahnya jumpa dengan wanita seperti mu, Â memiliki mata yang penuh dengan kejujuran, hati yang belum lama aku kenal.Â
namun itu semua berujung pada perpisahan, bahagia lalu terluka lagi. budaya benar benar kejam, takbir berabicara tidak sesuai harapan kita, hal yang ku tak suka adalah melarang untuk bersatu di atara kedua insan yang tak berbeda rasanya, seperti engkau dan aku KITA.
Sayang.. cinta sejati tidak harus memiliki, justru cinta sejati harus melepaskan, untuk menentukan kebahagiaan sendiri. Â
pergilah temukan bahagian mu, sebab aku tak berhak untuk melarang mu menemukan kebahagiaan mu. Â
hal yang aku inginkan kau tetap tersenyum dan bahagia. Jika kebahagiaan mu menjemputmu jangan lupa tersenyum alasanku aku mau kau tetap tersenyum walaupun itu tersakiti.
Aku tak bisa berbuat apa apa, selain merelakanmu pergi, untuk menentukan kebahagiaan mu, sebab aku bukan penhalan untuk melarang mu bahagian.
 semoga kau bertemu dengan orang yang benar tidak seperti aku yang selalu bertemu dengan orang salah. KASIH, jangan lupa bahagia