Mohon tunggu...
Yulianus Magai
Yulianus Magai Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis mudah Papua
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Yulianus magai, anak mudah Papua Yang kini aktif menulis di di www.wagadei.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi-Pusi Kamu dan Senyummu

24 November 2022   00:23 Diperbarui: 24 November 2022   00:28 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

begitulah cinta, ketika hati bertemu dengan hati lagi.   kekurangn tidak lagi akan terlihat di antara kedua insan yang mempunyai rasa yang sama.

 pengorbanan bukan lagi ukuran. kesetiaan akan di uji dengan perngorbanan, pengorbanan tak akan terlihat lagi. 

waktu itu sempat aku bahagia sampai lupa pulang, memang begitulah cinta, sejati. Dengan mu, itu indah, hingga pernah aku bayangkan akan aku nyaman jika masa hidupku bersama mu hingga nanti mau jemput kita. 

Namun itu hanya beberapa bulan lalu berlalu begitu saja. aku pernah bayangkan alangka indahnya jumpa dengan wanita seperti mu,   memiliki mata yang penuh dengan kejujuran, hati yang belum lama aku kenal. 

namun itu semua berujung pada perpisahan, bahagia lalu terluka lagi. budaya benar benar kejam, takbir berabicara tidak sesuai harapan kita, hal yang ku tak suka adalah melarang untuk bersatu di atara kedua insan yang tak berbeda rasanya, seperti engkau dan aku KITA.

Sayang.. cinta sejati tidak harus memiliki, justru cinta sejati harus melepaskan, untuk menentukan kebahagiaan sendiri.  

pergilah temukan bahagian mu, sebab aku tak berhak untuk melarang mu menemukan kebahagiaan mu.  

hal yang aku inginkan kau tetap tersenyum dan bahagia. Jika kebahagiaan mu menjemputmu jangan lupa tersenyum alasanku aku mau kau tetap tersenyum walaupun itu tersakiti.

Aku tak bisa berbuat apa apa, selain merelakanmu pergi, untuk menentukan kebahagiaan mu, sebab aku bukan penhalan untuk melarang mu bahagian.

  semoga kau bertemu dengan orang yang benar tidak seperti aku yang selalu bertemu dengan orang salah. KASIH, jangan lupa bahagia

Tentang kamu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun