Mohon tunggu...
Yulianus Magai
Yulianus Magai Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis mudah Papua
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Yulianus magai, anak mudah Papua Yang kini aktif menulis di di www.wagadei.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kesejatian, Jhon Dan Tina Rawat Asmara

23 November 2022   21:10 Diperbarui: 6 Desember 2022   23:19 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jhon dan tina Menyaksikan Aktivitas kota jayapura papua dari bukit jayapura city dok pribadi 2021

Sore itu, senja mulai Nampakan dirinya seusai matahari pamit Hari siang, menuju perandua. Jhon peluk aku erat Erat. Sore ini, dalam pikiran ku, tidak ada masa lalu dan masa depan, hanya masa kini, Aku bahagia dalam pelukan Jhon. Dalam pelukanNya Aku saksikan kedua Burung bangau mulai pacaran di atas Danau, beberapa nelayan di danau mulai Buang Jaring. Tak hanya itu, aku melihat Matahari tenggelan. Jho itu lihat dua burung bangau putih sedang Pacaran, dan Matahari mulai tenggelam, kata ku pada Jhon sambil aku makan Jagung bakar masakan mama Yohana, janung itu aroma Angin habema lembah baliem.wamena Papua.

Sejenak aku terbang ke dalam ingatanku yang tidak menyenangkan itu.

 

Jhon itu lihat, Kedua Burung bangau itu berpacaran seperti kita kata ku sambil menujukan burung bangau yang lagi pacaran.  John masih terdiam saat aku dalam pelukan nya, Mungkin saja dia sedang melamun tengah berada di dalam kondiisnya, dia cerita atau tidak tentang keadaan nya. Ku perhatikan raut wajahnya yang tenang dan terasa tidak asing bagiku, dia manis ya itu menurutku tapi menurut anak-anak perempuan yang lain John itu pangeran dengan sejuta kelebihan, kulitnya tidak lebih putih dari aku, badannya tinggi proforsional rambutnya Agak ringkar tapi pendek dan rapi. Kalau aku perhatikan dia sangat supel dan mudah bergaul dengan semu orang. Pantas saja banyak yang suka padanya. Suaranya memecah keheningan yang sejenak hadir diantara kami.

Kelihanya nya ada satu hal yang Jho ingin cerita pada ku, sore ini.

 "Aku masih terdiam dalam pelukan nya. " Jho kenapa kamu bawah aku ke sini? Kelihatan dari wajah mu Ada sesuatu Yang Jho Ingin cerita" Kataku Kepada manusia paling sibuk ini. 

Jhon Yang sedari tadi banyak pikir itu berkata, Yuma Beu, Artinya "Salah satu kata sayang dalam bahasa mee" Ko Tahu ka tidak, Jika Ko pacaran dengan Seorang Jurnalis Ko siap siap mental mu di Uji, Buktinya Sa tidak selalu ada aktu untuk ko? Kata Jho padaku, aku masih dalam pelukan Nya.

Cuma itu saja kah? Bagi Aku itu bukan uji mental. sa mengerti ko jho, beberapa kali Jho ajak aku liputan, situasi dan keadaan mu aku sudah tahu sekali, tra akan aku anggap itu adalah ujian mental. Ucap ku pada jhon Pacarku Manusia paling sibuk Yang ku kenal sejak kami kecil ini.

Wajah Jhon sore ini, making  terang ini sore ini Making unik, mungkin saja jawaban Yang aku beri Adalah Harapan nya. Jhon terlihat bahagia. 

Yuma beu, Ko tu Sa PU masa lalu kini dan nanti. Kata Jhon membatin pada ku, dia cubit cubit pipi kananku.

"saat kami berdua Jhon adalah manusia bertipe bicara banyak, mulai dari lelucon, Seriusan, hingga tenggelam ke kata kata gombalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun