Mohon tunggu...
Noverius Laoli
Noverius Laoli Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pemuda yang lahir dan besar di Desa Lubuk Ampolu, Sitonggi tonggi, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sibolga. Sejak kecil bercita-cita ingin melihat keindahan kota-kota terkenal di dunia. Menjalani masa Sekolah Dasar hingga SMP di Sekolah Negeri Kebun Pisang, dan Gunung Kelambu. Namun masa SMA di Sekolah Katolik, Aektolang Pandan, Sibolga. Menjalani kuliah di Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Kini menjadi jurnalis di salah satu media ekonomi di Jakarta. Saat ini ingin menulis sebanyak-banyaknya.\r\n\r\nSuka membaca novel-novel sejarah dan menuliskan kisah-kisah perjalanan. Suka berimaginasi dan kelak berharap dan berusaha agar imaginasi itu bisa bisa menjadi kenyataan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ketika Kebijakan SBY Ada di Akun Twitter

4 Juni 2013   11:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:33 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tidak lama kemudian, pada siang itu juga, sekitar pukul 13.45 WIB, SBY akhirnya muncul di podium tempat konferensi pers di Kantor Presiden dan menyampaikan kepada publik bahwa Chatib Basri telah diangkat menjadi Menkeu dan Moeldoko telah diangkap menjadi KSAD baru. Chatib akan dilantik pada esok harinya Selasa (21/5) dan Moeldoko akan dilantik lusa-nya, Rabu (22/5).

Chatib dipilih karena dianggap cakap dan berpengalaman sebagai ekonom. Sementara Moeldoko tidak dijelaskan apa alasan pengangkatannya, cuma presiden sudah memberikan saran dan masukan kepadanya. Nah benarkan, bahwa kepastian kebijakan SBY lebih dulu muncul di twitter.

Kini, akun twitter pribadi SBY telah menjadi corong baru kepastikan kebijakan pemerintah selain melalui konferensi pers atau pernyataan resmi kepada media. Ada banyak lagi kebijakan SBY dalam beberapa bulan terakhir pasca memiliki akun twitter justru lebih dulu muncul di twitter. Kini trend sosial media telah dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi mulai dari gosip hingga kebijakan presiden. Kini keberadaan media sosial ini pun tak bisa dipandang sebelah mata, sekedar tempat berselancar untuk mengenal banyak orang, tapi juga untuk hal-hal penting dan mendesak.

Sejak memiliki akun twitter pada Sabtu 13 April 2013 lalu, SBY telah “berkicau” berkali-kali di akunnya. Semula SBY dianggap sangat lamban merespon berbagai peristiwa di negeri ini, tapi dengan akun twitternya, SBY tidak terhalang lagi. Dalam beberapa pekan terakhir, semua peristiwa yang menyita perhatian publik selalu ditanggapi SBY dengan cepat, seperti kisah Taspirin, dan kasus PT Freeport Indonesia, kecuali soal pemberian penghargaan sebagai Negarawan Dunia 2013 atau World Statesman Award yang diberikan di New York 30 Mei 2013.

Pemberian penghargaan ini mengundang sejumlah protes dalam negeri, SBY dianggap tidak pantas menerimanya karena masih terdapat tindakan-tindakan intoleran di antara umat beragama di bawah kepemimpinannya. Tapi tampaknya, SBY belum menjawab di akun twitternya hingga saat ini. Kita tunggu responnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun