Mohon tunggu...
Noverine RieschaAprillia
Noverine RieschaAprillia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FISIP UAJY

Mahasiswa FISIP UAJY

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Balian Dadas? Ritual atau Tarian Pengobatan dari Suku Dayak

18 Desember 2020   19:27 Diperbarui: 18 Desember 2020   19:33 1432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia terdiri dari berbagai pulau yang membentang luas, sehingga memiliki perbedaan budaya yang memiliki ciri khasnya masing-masing yaitu adat istiadat, tarian, ritual, dan lain sebagainya. 

Siapa yang tidak mengetahui Borneo? Salah satu pulau terbesar di Indonesia yang memiliki keberagaman bahasa,ritual, adat, dan suku. Sebagai pulau yang sebagian besar merupakan hutan yang masih terjaga, ternyata budaya dan adat istiadatnya juga masih tetap dijaga dengan baik.

Apakah kalian mengetahui ritual pengobatan Balian Dadas? Kalian pernah mendengar tari Balian Dadas? Apa kalian mengetahui apa itu tari Balian Dadas? Atau kalian pernah menyaksikan tari Balian Dadas? Mungkin sebagian orang masih asing dengan nama ritual dan tarian Balian Dadas. Mari kita pelajari lebih dalam apa itu rtual dan tari Balian Dadas.

Ritual Balian Dadas merupakan pengobatan tradisional yang dilakukan oleh suku Dayak. Balian Dadas berbeda-beda disetiap daerah seperti di Barito Utara terutama dusun Malang Balian, Dayak Taboyan, dan Dayak Bayan ritual dipimpin oleh laki-laki yang menggunakan gelang pada proses ritual. Sedangkan, di daerah Barito Timur dan Barito Selatan namanya adalah Wadian Bawo (laki-laki) dan Dadas (perempuan).

Menurut Edmund Leach (Eller dalam Humaeni 2016:173) ritual merupakan bentuk perilaku dengan sebagian sistem tanda yang memiliki fungsi agar informasi yang didapat dapat dikomunikasikan.

Sejarah Ritual Balian Dadas

Dahulu Ineh Ngundri Gunung merupakan seorang wanita yang mendapatkan petunjuk tentang Balian Dadas. Petunjuk tersebut berupa perintah untuk menjalankan kewajiban untuk mengobati seseorang yang diberi perintah dari Dewa. Ia menjadi Wadian Pertama yang dikirim oleh Dewa dengan berwujud sebagai burung elang. Setelah itu, dilanjutkan oleh keturunannya. 

Ritual Balian merupakan ritual adat yang digunakan untuk membantu orang yang sedang sakit meminta kesembuhan secara tradisional oleh suku Dayak kepada Ranying Hatala Langit (Tuhan). Ritual ini biasanya dilakukan oleh suku Dayak yang menganut agama Kaharingan. Tarian Balian Dadas diperkirakan sudah ada sejak tahun 1540. Ritual Balian sebagian besar dilakukan oleh suku Dayak di daerah aliran sungai (DAS) Barito seperti Taboyan, Lawangan, Maanyan, Bayan, dusun Ilir, dan dusun Malang. Pada ritual yang dipimpin kepala prosesi ritual atau dukun adalah seorang perempuan yang disebut 'Balean Dadas' dalam bahasa Dayak. Tarian Balian Dadas lilin, damar, dan balanai digunakan sebagai perantara untuk alat pengobatan. 

Pada awalnya  Wadian Dadas atau Balian Dadas dilakukan oleh suku Dayak Maanyan yang berada di Barito Timur. Kemudian meluas dan upacara pengobatan dilakukan oleh suku Dayak Maanyan yang ada di Barito Selatan. Balian Dadas atau Wadian Dadas juga sering diminta untuk membantu yang terkena musibah lainnya seperti gagal panen. Sehingga upacara tersebut juga memiliki fungsi untuk memberikan keselamatan khususnya bagi suku Dayak Maanyan. 

Pada tahun 1980an tari Balian Dadas sudah dikenal oleh sebagian masyarakat di Palangkaraya. Tarian ini awalnya digunakan untuk melakukan upacara proses pengobatan saat ini dinikmati sebagai hiburan dan identitas dari kebudayaan asli Kalimantan Tengah yang sering digunakan oleh suku Dayak khususnya yang ada di daerah aliran sungai (DAS) Barito. 

Menurut Fong identitas budaya diholongkan dengan identitas ras dan etnik sehingga identitas budaya dijelaskan sebagai: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun