Selain contoh tersebut, terdapat juga iklan jamming yang dibuat langsung dengan kata “Slavery” atau perbudakan, ditambah dengan logo Nike yang sudah dikenal masyarakat sebagai “ciri khas” dari brand Nike. Iklan jamming ini juga memiliki pesan dan maksud yang sama seperti contoh sebelumnya.
Bagaimana dengan kamu? Pernahkan kamu menemukan atau bahkan, membuat culture jamming? Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam memahami culture jamming yang merupakan salah satu bentuk dari budaya postmodernisme, ya!
DAFTAR PUSTAKA:
Barker, C., & Jane, E. (2016). Cultural studies: Theory and practice. (5th ed.). Los Angeles: SAGE Publications
Putri, L. A. (2011). Culture Jamming Versus Popular Culture. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1), 17-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H