Ada yang berpendapat bahwa belajar Bahasa Indonesia ini sangatlah membosankan dan dianggap sepele oleh orang lain sehingga menjadi mata pelajaran yang kurang menarik. Ditambah dengan belajar daring, hal ini semakin membuat mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak disukai. Oleh karena itu, dalam belajar Bahasa Indonesia terutama dalam situasi COVID-19 haruslah bijak.
Para siswa-siswi dapat menggunakan beberapa metode untuk menjadikan pembelajaran Bahasa Indonesia ini asik dan menyenangkan. Salah satunya dengan metode hibur. Dengan metode hibur, akan memungkinkan pembelajaran ini menjadi menarik, santai tetapi serius, dan ini penting karena adanya proses katarsis yang dipahami secara luas sebagai proses penyegaran. Metode ini juga diterapkan oleh kampus saya terutama dalam mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh bapak Junifer Siregar M.Pd.
Menjadikan metode hibur dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ini, membuat para siswa-siswi setelah meninggalkan forum atau kelas daring, akan memiliki pengetahuan dan pengalaman baru yang berkesan tentang penyadaran diri untuk peduli, cinta, dan bangga pada Bahasa Indonesia.
Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengumumkan lewat akun Youtube "KOMPASTV" sekitar dua minggu yang lalu bahwa beliau mengizinkan Sekolah Tatap Muka pada tahun 2021 mendatang. Ini sebuah kabar yang menyentuh bagi semua kalangan masyarakat. Dan dilanjut oleh kabar berita dari bapak Presiden Joko Widodo tentang vaksin COVID-19 sudah diterima di Indonesia.Â
Sebagai salah satu mahasiswa berharap agar Sekolah Tatap Muka segera terlaksanakan dan kehidupan masyarakat dalam segala aspek berjalan seperti semula dengan selalu menjaga kesehatan. Segeralah pulih Indonesiaku, terima kasih untuk semua yang telah berjuang di masa COVID-19 ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H