Mohon tunggu...
Noventina SekarAsmara
Noventina SekarAsmara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengelolaan Emosi pada Remaja dalam Kehidupan Sosial

30 Juni 2024   15:33 Diperbarui: 30 Juni 2024   15:58 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manajemen emosi bukan hanya sekadar keterampilan, melainkan fondasi utama dalam menciptakan hubungan yang harmonis dan memuaskan dalam kehidupan sosial. Melalui wawancara mendalam dengan informan, terungkap bahwa bagaimana seorang remaja mengelola emosinya memiliki dampak besar pada interaksinya dengan orang lain.

Ketika informan merasakan kebahagiaan, energi positifnya seperti magnet yang menarik orang lain untuk mendekat. Ini tidak hanya meningkatkan perasaan pribadi, tetapi juga menciptakan iklim sosial yang hangat dan mendukung di sekitarnya. Kebahagiaan adalah kunci untuk meningkatkan semangat dan moral orang lain, mendorong mereka untuk berpikir dan merasa lebih positif. Dengan suasana yang dipenuhi energi positif, hubungan yang kuat dan bermakna dapat terbentuk dengan lebih mudah, didukung oleh kepercayaan, kerjasama, dan rasa saling menghargai.

Namun, ketika emosi negatif seperti kesedihan atau kemarahan mengambil alih, informan mengakui bahwa hal itu dapat menghalangi kualitas interaksi sosialnya. Perasaan negatif ini tidak hanya mempengaruhi kesejahteraan pribadi, tetapi juga memengaruhi hubungan dengan teman-teman dan keluarga. Saat seseorang dikuasai oleh emosi negatif, mereka cenderung menarik diri atau berinteraksi dengan cara yang merusak, menciptakan jarak emosional yang memicu konflik.

Sehari-hari, informan menemukan bahwa menjaga emosi seperti kebahagiaan dan semangat memainkan peran penting dalam menjalani kehidupan yang memuaskan. Kemampuan untuk mengatasi emosi negatif seperti kecemasan atau kekecewaan juga merupakan bagian penting dari pertumbuhan pribadi dalam menghadapi tantangan remaja. Refleksi diri dan kesadaran akan emosi membantu mereka merespons situasi dengan lebih tenang dan bijaksana, menjaga keseimbangan emosional untuk kehidupan yang lebih memuaskan.

Dari sudut pandang informan, mengelola emosi bukan hanya tentang mengontrol diri, tetapi juga tentang menciptakan hubungan yang lebih akrab dan positif dengan orang lain. Dengan belajar untuk bersabar dan fokus pada hal-hal positif, informan menyadari bahwa mereka dapat memperkuat koneksi sosial mereka dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Kemampuan mengelola emosi dengan baik membantu mereka memahami dan menghargai perspektif orang lain, menjadikan interaksi lebih harmonis dan penuh pengertian. Pendekatan ini tidak hanya membantu mereka menghadapi konflik dengan cara yang konstruktif, tetapi juga memperkuat ikatan emosional.

Namun demikian, informan juga mengakui bahwa tantangan emosional seperti kemarahan atau frustrasi merupakan bagian dari pertumbuhan pribadi. Kesadaran akan kelemahan ini menunjukkan tekad informan untuk terus berkembang dalam manajemen emosi, yang menjadi dasar kebahagiaan dan kesuksesan dalam interaksi sosial. Memahami dan mengasah kemampuan manajemen emosi adalah langkah penting bagi remaja untuk membangun kehidupan sosial yang lebih bahagia dan bermakna, memberikan dampak positif dalam lingkungan mereka.

Dalam perjalanan mengelola emosi, remaja menemukan bahwa keseimbangan antara kebahagiaan dan pemahaman terhadap emosi negatif adalah kunci untuk kehidupan sosial yang memuaskan dan bermakna. Pentingnya dukungan dari teman-teman dan keluarga dalam menghadapi tantangan emosional tidak dapat diabaikan. Sementara itu, bimbingan konseling di sekolah menjadi landasan yang kokoh untuk mengeksplorasi dan mengelola berbagai emosi secara sehat. Dengan demikian, remaja diberdayakan untuk mengoptimalkan potensi emosional mereka dan membawa dampak positif dalam lingkungan sekitar.

Wawancara tersebut juga menyoroti pentingnya peran konselor yang siap membantu remaja mengatasi berbagai tantangan emosional. Konselor tidak hanya menyediakan bimbingan praktis, tetapi juga menjadi sumber dukungan emosional yang stabil bagi remaja dalam membangun kecerdasan emosional mereka. Dengan adanya dukungan ini, remaja dapat mengembangkan keterampilan manajemen emosi yang kuat, mempersiapkan mereka untuk menghadapi hidup dengan lebih percaya diri dan berdaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun