Bintan – Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji, Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc melakukan kunjungan ke Desa Malang Rapat pada Selasa, 16 Agustus 2016. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda monitoring dan evaluasi bagi mahasiswa KKN Kebangsaan yang ditempatkan di Desa Malang Rapat. Kunjungan dari rektor yang universitasnya menjadi tuan rumah KKN Kebangsaan tahun ini disambut baik oleh mahasiswa dan Kepala Desa Malang Rapat.
Dalam kunjungannya, rektor UMRAH menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Kepala Desa yang telah bersedia menerima baik 15 mahasiswa dari 11 universitas se-Indonesia yang ditempatkan di Desa Malang Rapat untuk melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan. Rektor UMRAH juga mengapresiasi berbagai program kerja yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN Kebangsaan untuk meningkatkan pengembangan ekowisata bahari di daerah Kepulauan Riau.
“Saya sudah kunjungi beberapa desa lokasi KKN, khususnya di Bintan. Saya lihat hampir seluruh program kerjanya sudah berjalan. Ini pantas kita apresiasi. Artinya semangat pemuda Indonesia untuk membangun negerinya masih ada,”, ujar Syafsir Akhlus.
Syafsir Akhlus juga menyampaikan harapannya pasca KKN Kebangsaan ini komunikasi antar mahasiswa tidak berhenti. Harus ada networking tindak lanjut yang dibangun oleh mahasiswa untuk bersinergi membangun Indonesia. Karena waktu 1 bulan saja tidak cukup untuk melakukan perbaikan membangun negeri.
Yusran Munir selaku Kepala Desa Malang Rapat mengatakan kepada rektor UMRAH bahwa tahun ini adalah tahun istimewa bagi desanya. Pasalnya, selama ini desa ini hanya dikunjungi oleh mahasiswa KKN dari Kepulauan Riau dan Riau. Namun, tahun ini Desa Malang Rapat mendapatkan mahasiswa KKN dari 11 universitas se-Indonesia.
“Tentu ini adalah hal yang istimewa bagi kami. Kami bisa melihat bagaimana Indonesia itu bersatu melalui adanya KKN Kebangsaan ini,”, ucap Yusran.
Alfiandri, S.Sos, M.Si selaku Dosen Pendamping Lapangan KKN Kebangsaan di Desa Malang Rapat menyatakan bahwa pihaknya telah mengajukan kepada panitia untuk membentuk Indonesia Marine Entrepreneur Community Centre di akhir kegiatan nanti. Komunitas ini merupakan keluaran yang akan dihasilkan dari KKN Kebangsaan tahun ini yang bertujuan untuk tetap mengikat mahasiswa KKN Kebangsaan dalam sebuah komunitas agar saling bersinergi di bidang kemaritiman.
“Kita sudah usulkan ke panitia agar komunitas ini dilaunching nantinya ketika acara penutupan. Ini bisa menjadi gebrakan baru bagi Indonesia untuk mendukung program Indonesia menjadi poros maritim dunia. Kalau bukan pemuda yang bergerak, siapa lagi,”, ucap Alfiandri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H