Seperti yang dilansir dari detik.com sang produser Emir Hakim dan Reza Hidayat memastikan dalam film tersebut tidak ada unsur politik.
"Kalau dari segi produser malah ini satu film yang harus diproduksi ya. Pertama, kita lihat deh beberapa film yang laku. Semuanya punya dasar IP (Intellectual Property) yang kuat. Maksudnya figurnya yang luar biasa, ada bukunya yang laku banget. Buat saya dan Mas Emir merasa terhormat banget bisa ngangkat ini sebagai film. Karena itu tadi dasar IP yang kuat, bisa membuat film ini punya dampak yang kuat," jelas Reza Hidayat dalam jumpa pers teaser 'A Man Called Ahok' di XXI Metropole, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (6/9/2018).
"kedua, dari segi produksi juga, kita sadar betul bahwa ketika kita membaca bukunya, membuat naskah sendiri, ini film yang jauh dari unsur politik. Ini film yang balik ke roots bahwa memang ada hubungan yang luar biasa antara ayah dan anak," tegasnya.
Jika masih ada yang beranggapan bahwasanya film ini bersinggungan dengan kontestasi politik 2019 nampaknya anda harus menggali lebih dalam informasinya sebelum menjustifikasi.Â
Berdasarkan cuplikan trailer, dapat ditarik garis besarnya bahwa perubahan seorang laki-laki dari boy to a man tidak lepas dari peran sang ayah. Film yang kabarnya akan rilis pada akhir tahun 2018 ini sangat cocok untuk disaksikan semua kalangan khususnya generasi milenial sebagai generasi penerus bangsa, suka tidak suka sosok Ahok yang kontroversial faktanya memberikan perubahan yang besar pada Ibu Kota di setiap kebijakannya yang berani.
Berikut beberapa sepenggal dialog dari trailer A man Called Ahok yang menurut saya terdengar klasik namun begitu indah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI