Adanya Covid-19 juga membawa hikmah terkait pola distribusi pangan yang semakin banyak berbasis online. Hal ini merupakan jawaban disaat masyarakat diminta di rumah saja maka pemesanan bahan pangan melalui smartphone menjadi andalan. Hubungan antara petani dengan konsumen semakin pendek, sehingga berdampak pada harga dan kesegaran produk.
Banyaknya permintaan hasil pertanian melalui online atau smartphone membuat semakin banyak petani  lebih akrab dengan teknologi. Kedepannya hal ini dapat berimplikasi terhadap teknik penyuluhan yang dilakukan penyuluh pertanian.
Bentuk penyuluhan pertanian yang masih banyak mengandalkan tatap muka langsung sebagian akan mengarah ke bentuk virtual/ cyber extension. Saat ini saja berbagai virtual learning diselenggarakan untuk petani dan penyuluh. Kedepan setelah pandemi, metode ini masih layak untuk tetap dilakukan.
Terakhir, kita semua tentu berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. Namun sembari menunggu pandemi ini berlalu ada banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil. Hikmah tersebut digunakan untuk menatap masa depan pangan yang lebih baik.
Tulisan ini juga dimuat disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H