Hubungan dua sejoli itu semakin lama semakin terjalin dengan baik. Bayu yang sudah melupakan masalah dengan Tono, dan Dinda yang sudah menerima Bayu karena jerih payahnya yang luar biasa. Kesempatan ini sudah lama didambakan oleh Bayu.
Bayu yang sejak awal sudah berjanji sumpah palapa, kini ia akan mewujudkan janji itu. Ia berencana untuk melebur hati Dinda sedalam-dalamnya dengan rayuan dewa gombal. Bayu akan menembaknya di tempat yang istimewa.
Keesokannya di sekolah pada pagi hari, indah nan sejuk, matahari terbit diantara awan-awan kecil, burung-burung gereja masih bertengger di atas genteng sekolah dan Bayu yang sedang bersiap-siap menunggu Dinda di kelasnya. Sambil memasang dekorasi dan hadiah istimewa untuk Dinda. Namun setelah ditunggu sekian lama, Dinda tak kunjung sampai di sekolah hingga bel masuk berdering. Bayu yang merasa khawatir dengan keadaan Dinda, ia pun langsung bertanya ke wali kelas Dinda Ibu Siti, namun Ibu Siti hanya mengangguk menghadap wajah murung ke bawah seakan-akan ada hal buruk yang berkaitan dengan Dinda dan benar saja setelah mendengar dari informasi pihak sekolah dikabarkan bahwa Rafaela Dinda Saputra telah dipanggil Tuhan karena kecelakaan yang terjadi pada pagi hari ini.
Bayu yang tidak percaya dengan berita itu, ia langsung pergi ke rumah Dinda untuk mengecek apa sebenarnya yang terjadi. Bayu mengendari motornya dengan kecepatan penuh di jalan, namun na'as Bayu juga harus mengalami nasib yang sama dengan Dinda, karena terlalu ngebut dan pikirannya yang kacau Bayu menabrak sebuah bis kota dengan kencang. Semoga kedua sejoli itu bisa bertemu disana diatas surga dan tenang.
 QUOTES untuk para pembaca setia
"Teruslah berjuang untuk cinta abadi"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H