Mohon tunggu...
Mikhael Noven Dewandaru
Mikhael Noven Dewandaru Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Student Seminary Mertoyudan

Pelajar ilmu padi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bucin

5 April 2022   11:03 Diperbarui: 5 April 2022   11:47 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hubungan dua sejoli itu semakin lama semakin terjalin dengan baik. Bayu yang sudah melupakan masalah dengan Tono, dan Dinda yang sudah menerima Bayu karena jerih payahnya yang luar biasa. Kesempatan ini sudah lama didambakan oleh Bayu.

Bayu yang sejak awal sudah berjanji sumpah palapa, kini ia akan mewujudkan janji itu. Ia berencana untuk melebur hati Dinda sedalam-dalamnya dengan rayuan dewa gombal. Bayu akan menembaknya di tempat yang istimewa.

Keesokannya di sekolah pada pagi hari, indah nan sejuk, matahari terbit diantara awan-awan kecil, burung-burung gereja masih bertengger di atas genteng sekolah dan Bayu yang sedang bersiap-siap menunggu Dinda di kelasnya. Sambil memasang dekorasi dan hadiah istimewa untuk Dinda. Namun setelah ditunggu sekian lama, Dinda tak kunjung sampai di sekolah hingga bel masuk berdering. Bayu yang merasa khawatir dengan keadaan Dinda, ia pun langsung bertanya ke wali kelas Dinda Ibu Siti, namun Ibu Siti hanya mengangguk menghadap wajah murung ke bawah seakan-akan ada hal buruk yang berkaitan dengan Dinda dan benar saja setelah mendengar dari informasi pihak sekolah dikabarkan bahwa Rafaela Dinda Saputra telah dipanggil Tuhan karena kecelakaan yang terjadi pada pagi hari ini.

Bayu yang tidak percaya dengan berita itu, ia langsung pergi ke rumah Dinda untuk mengecek apa sebenarnya yang terjadi. Bayu mengendari motornya dengan kecepatan penuh di jalan, namun na'as Bayu juga harus mengalami nasib yang sama dengan Dinda, karena terlalu ngebut dan pikirannya yang kacau Bayu menabrak sebuah bis kota dengan kencang. Semoga kedua sejoli itu bisa bertemu disana diatas surga dan tenang.

 QUOTES untuk para pembaca setia

"Teruslah berjuang untuk cinta abadi"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun