Mohon tunggu...
Akhmad Khumaidi
Akhmad Khumaidi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Tuhanku Yang Maha Lembut, tabahkanlah hatiku yang rapuh ini, agar aku tetap sabar menghadapi orang-orang yang sulit.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Puisi : Cermin Rakyat

5 Maret 2013   11:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:17 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reformasi...

Merubah paksa damai negeri

Menjadi sistem demokrasi

Hingga nyawa melayang pergi

Membawa harapan yang tak pasti

Oh Kini...

Demokrasi yang telah dipilih ini

Membuat anggaran negeri semakin tinggi

Terkuras untuk biaya partai sendiri-sendiri

Tapi hanya melahirkan pemimpin yang korupsi

Tapi... kata pak Kyai  jangan mimpi

Indonesia tak kan bisa jaya di kemudian hari

Jika pemimpin negeri ini banyak yang korupsi

Tapi... Kata pak Kyai lagi

Jangan hanya salahkan pemimpin yang korupsi

Karena pemimpin adalah pilihan rakyat sendiri

Maka itulah cermin rakyat negeri ini

Yang mau di sogok sana-sini

Tapi... Kata pak Kyai lagi

Tidak semua suara rakyat negeri ini bisa dibeli

Meskipun rakyat ini di sogok sana-sini

Uang hanya ditampani (Jawa : diterima)

Namun mereka tetap memilih dengan hati nurani

Jadi mari kita doakan rakyat yang masih bersih ini

Karena pemimpin yang anti-korupsi adalah cermin rakyat ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun