Seperti yang sering kali kita ketahui ungkapan dari Sahabat Ali Radhiyallahu Anhu.
Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak membutuhkan itu, dan yang membencimu tidak mempercayai itu. – Ali bin Abi Thalib
Seperti itulah bagaimana sahabat Rasulullah sekaligus menantu dari utusan Allah. Ia mengajarkan bagaimana setiap inchi langkah dan gerak kita di dunia, cukupkan pada Ridho Allah semata.
2. Kebencian Manusia kepada Kita
Berikutnya yaitu ketika seseorang terlalu memikirkan bagaimana jika manusia membenci dan memusuhinya.
Sementara kita tahu bahwa hidup dan matinya kita hendaknya hanya mengharap Rida Allah subhanahu wa ta'ala semata, lantas untuk apa harus mencari Rida manusia, lalu begitu khawatir pada kebencian manusia. Namun, tidak berpikir jika saja Allah subhanahu wa ta'ala membencinya.
Dari ‘Abbas bin ‘Abdil Muththalib radhiyallahu ‘anhu, bahwa dia telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(ذَاقَ طَعْمَ الإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلاً)
“Akan merasakan kelezatan/kemanisan iman, orang yang ridha kepada Allah sebagai Rabbnya dan Islam sebagai agamanya serta (nabi) Muhammad sebagai rasulnya”. HR. Muslim No.3
3. Ancaman Petaka yang Ditujukan kepada Kita
Yang ketiga yaitu kekhawatiran seseorang yang berlebihan akan ancaman petaka kepada kita.