MEMBANGUN DESA UNTUK KEMAJUAN BANGSAINDONESIA
Novelia Citraresmi, S.Psi.*)
Indonesia memiliki ribuan bahkan jutaan desa yang tersebar di seluruh pelosok nusantara. Hal ini menjadi potensi yang luar biasa bagi bangsa Indonesia jika mampu memberdayakan desa-desa tersebut untuk kemajuan negara. Suatu desa pasti memiliki kekhasan dan potensi lokal yang bisa dikembangkan. Jika hal ini disadari juga oleh masyarakat desa khususnya serta mendapat perhatian dari pemerintah maka akan mengubah pandangan masyarakat umum yang kemarin beranggapan bahwa mencari pekerjaan dan penghidupan di kota lebih baik daripada di desa, sekarang kita ganti mengapa mesti jauh-jauh mencari pekerjaan ke kota jika di desa bisa diciptakan lapangan pekerjaan.
Hingga saat ini masih banyak generasi muda dari desa yang setamat sekolah (SMP / SMA Sederajat) hijrah ke kota demi ambisi mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak di sana. Itu pun juga terjadi dengan generasi muda di desa saya. Padahal sesampainya di kota tidak sedikit yang justru merasakan kerasnya kehidupan di kota, apalagi jika orang tersebut hanya memiliki pengetahuan dan pengalaman yang pas-pasan. Tidak jarang bahkan justru ada yang terjerumus ke dalam lembah kejahatan.
Melihat beberapa fenomena tersebut, saya pun mempunyai mimpi bagaimana agar bisa memberdayakan masyarakat di desa tempat tinggal saya sehingga warga masyarakat merasa bangga dengan desanya dan bisa lebih maju dengan mengembangkan potensi lokal yang dimiliki. Dengan begitu, harapannya para generasi muda yang ada di desa saya ini pun menjadi lebih cinta dengan tanah kelahirannya dan ambil bagian untuk pembangunan desanya.
Dewasa ini persaingan ketat di segala bidang terjadi secara terbuka baik tingkat lokal, regional, maupun multinasional, sehingga menuntut lebih ditingkatkannya berbagai upaya strategis dengan agenda peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi. Tidak terkecuali harus ada juga peningkatan kualitas bagi sumber daya manusia yang tinggal di desa. Upaya-upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan dengan berbagai cara dan tentu saja membutuhkan dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Untuk itu, salah satu upaya saya agar bisa berperan aktif dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di desa saya adalah dengan mendirikian sebuah lembaga yang bisa menaungi semua kegiatan untuk mengembangkan potensi masyarakat tanpa meninggalkan kearifan lokal.
Lembaga yang sedang saya rintis ini diberi nama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) GEMA. Harapannya semoga lembaga ini menjadi langkah awal kami dalam melakukan gerakan membangun desa dan namanya bisa tersiar ke seluruh pelosok nusantara sehingga bisa menginspirasi desa-desa lainnya.
Desa tempat saya tinggal berada di daerah perbatasan antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu di Ds. Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten. Meski berada di daerah perbatasan, Ds. Kragilan dan sekitarnya sebenarnya memiliki banyak potensi tetapi masih perlu diperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya. Hal inilah yang mendorong munculnya gagasan untuk merintis pendirian PKBM GEMA.
Diantara potensi yang menonjol dari Desa Kragilan adalah potensi dalam kesenian tradisional. Dahulu masyarakat Desa Kragilan dikenal dengan potensi kesenian kethoprak dan wayang orang, tetapi karena kurang adanya pemihakan dari instansi-instansi terkait mengalami kemunduran. Kegiatan yang masih berjalan saat ini adalah latihan karawitan “Puspo Laras”.
Salah satu divisi di dalam PKBM GEMA yang mewadahi pengembangan kesenian tradisional tersebut adalah Divisi Seni Budaya, selain pengembangan seni kethoprak, wayang orang, dan karawitan masih ada cabang seni yang lain diantaranya seni tari, musik/vokal, teater, lukis, serta MC dan tata rias. Sejak dirintisnya divisi seni budaya ini maka kesenian kethoprak dan wayang orang mulai bangkit kembali.
Di samping itu, masih ada divisi-divisi lain yang ada di dalam PKBM GEMA, yaitu Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Taman Pendidikan Al-quran (TPQ), Pusat Pengelolaan Sampah, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bimbingan Belajar, dan Pengabdian Masyarakat.
Kegiatan yang ada di Taman Bacaan Masyarakat harapannya bisa meningkatkan minat baca dan menulis bagi warga masyarakat. Selain kegiatan peminjaman buku, diadakan pula berbagai kegiatan yang mendukung, seperti: pojok sastra, dimana anak-anak dan remaja dilatih membuat karya tulis, mading, menulis dan membaca puisi; mendongeng; story telling; mini laboratory, dsb. Kemudian untuk kegiatan di TPQ selain belajar membaca dan menulis Al-quran juga ditanamkan nilai-nilai agama dan moral sehingga terjadi pengembangan karakter yang kuat dan akhlak yang mulia, bisa diajarkan sejak dini.
Kemudian untuk kegiatan di Pusat Pengelolaan Sampah ini selain bertujuan untuk menerapkan gaya hidup bersih dan sehat, harapannya agar bisa menjadi lahan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan sampah-sampah yang sebenarnya masih memiliki nilai ekonomis. Kegiatan ini pun nantinya akan berkaitan dengan divisi pengabdian masyarakat.
Program-program yang ada di divisi pengabdian masyarakat, antara lain :
·Parenting Program : program ini diberikan kepada orang tua, mulai dari edukasi tentang pola asuh anak, penyuluhan kesehatan hingga melatih keterampilan. Program ini akan dilaksanakan secara berkala.
·Youth Development : program pengembangan yang akan diberikan kepada pemuda, seperti pelatihan pengembangan diri, keterampilan hidup, konseling remaja, dsb.
·Skill Development : program yang dilaksanakan untuk warga umum dari usia remaja hingga orang tua. Misal pelatihan keterampilan menjahit, pelatihan keterampilan membuat kerajinan tangan, penyuluhan budi daya belut, dan sebagainya.
·Koperasi : wadah untuk membangun perekonomian warga Kragilan khususnya.
Selanjutnya untuk kegiatan PAUD di Ds. Kragilan yang berada di bawah naungan PKBM GEMA saat ini sudah ada dua (2) Kelompok Bermain (KB), yaitu KB Nurul ‘Ilmi dan KB ‘Aisyiyah Kragilan. Divisi yang terakhir adalah kelompok bimbingan belajar. Dalam kelompok belajar ini akan dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu Kelas Semangat untuk anak-anak usia PAUD serta Kelas Wasis untuk anak-anak usia SD sampai SMA/SMK yang belajar pengetahuan umum dan bahasa. Saat pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas nanti juga akan diselipkan nilai-nilai moral, sopan-santun (unggah-ungguh / tata krama, Bahasa Jawa) dalam pergaulan sehari-hari. Sehingga pembelajarannya tidak hanya fokus dalam perkembangan kognitif saja, tetapi juga memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik. Serta diharapkan anak-anak ini nanti mempunyai karakter yang kuat dan berbudi pekerti luhur.
Berdasarkan uraian di atas, adanya PKBM GEMA ini diharapkan bisa membangkitkan kembali kejayaan Desa Kragilan khususnya dan masyarakat luas pada umumnya karena PKBM GEMA ini dapat mewadahi seluruh potensi yang dimiliki masyarakat Desa Kragilan khususnya, yang sempat tertidur karena kurangnya keberpihakan dari pihak-pihak yang berwenang. Dengan begitu, masyarakat akan menjadi lebih berdaya dan akan terwujud masyarakat yang mandiri. Tentu saja hal ini juga bisa meningkatkan bargaining position masyarakat tersebut dalam sektor apapun.
Oleh karena itu, melalui program Aksi Bareng Lazismu ini saya berharap program kegiatan yang sedang saya rintis, bisa mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Karena tanpa dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan berupa moral maupun material, program-program ini akan sulit diwujudkan bahkan bisa saja hanya menjadi wacana belaka. Akhirnya, semoga program-program kegiatan di PKBM GEMA ini bisa diwujudkan dan berkelanjutan, terus tumbuh dan berkembang, serta bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain yang belum memiliki PKBM untuk mewujudkan kemajuan bangsa Indonesia.
Dokumentasi kegiatan :
Pentas KethoprakPentas Wayang Orang
Kegiatan PAUDLatihan Karawitan
*) Founder PKBM GEMA, Dk. Cendol RT 01/ RW 02 Ds. Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten 57455. Serta salah satu founder dan pengurus LSM Rumah Hebat Indonesia (RHI) yang fokus pada pemberdayaan masyarakat bantaran Sungai Kalianyar (anak S. Bengawan Solo) yang berada di daerah Rejosari RT 03 / RW 15, Ngemplak, Gilingan, Banjarsari, Surakarta. Juga anggota dari Komunitas Pintu Indonesia, di divisi WASIS yang fokus pada pemberdayaan perempuan, anak, dan remaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H