Mohon tunggu...
Noveit Parana Nandhiyar
Noveit Parana Nandhiyar Mohon Tunggu... Guru - Menulis itu membahagiakan, menuangkan semua kesan dan rasa dalam bentuk tulisan bermanfaat. Jika bukan anak raja, maka menulislah karena lewat tulisan akan dikenal banyak orang.

Guru, praktisi hipnoterapi, self healing, Guru Penggerak Angkatan 9, hobi menulis, novelis, konten kreator, suka jalan dan menjelajah, pembelajar, emak, istri, diri sendiri. Keep strong, be fight💪😘❤️

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Peace Walk 2024 - Beragam Bukan Seragam

9 Desember 2024   00:49 Diperbarui: 9 Desember 2024   01:01 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaos yang menjadi seragam wajib para peserta Peace Walk 2024

Hai, perkenalkan nama saya, Noveit Parana Nandhiyar. Panggil saya cukup dengan Novit saja. Sehari-hari saya mengajar kelas 3 di sebuah SDN di Kota Bekasi. Berawal postingan instagram perihal kegiatan Peace Walk 2024 yang bertajuk Gebyar Toleransi dan Bhineka Tunggal Ika 2024 yang diselenggarakan oleh Yayasan Cahaya Guru, Pusat Kerukunan Umat Beragama dan Rambah Kota. Acara tersebut  mengusung  jalan kaki seru menyusuri empat rumah ibadah dan jelajahi tempat-tempat unik dan seru di Kota Bogor dan  perjalanan penuh makna merayakan keragaman, menanamkan nilai moderasi beragama, dan memperkuat persaudaraan lintas agama sungguh saya sangat tertarik untuk mengikuti rangkaian acara tersebut, apalagi ditambah dengan rangkaian acara berjalan bersama melintasi rumah-rumah ibadah yang kaya sejarah khususnya di kota Bogor, belajar langsung dari keberagaman agama dan budaya yang menyatukan  serta ditambah dengan deklarasi Guru Bineka Bogor sebagai simbol komitmen untuk menyatukan semangat toleransi di sekolah. 

H-1 Sebelum acara pihak penyelenggara mengadakan technical meeting tentang mekanisme acara
H-1 Sebelum acara pihak penyelenggara mengadakan technical meeting tentang mekanisme acara
Flyer acara Gebyar Toleransi Peace Walk 2024
Flyer acara Gebyar Toleransi Peace Walk 2024

Saya termasuk beruntung terpilih sebagai bagian dari 50 peserta Peace Walk. Ternyata menurut panitia antusiasme guru yang mendaftar kegiatan seluruhnya sebanyak 130 orang, hanya pihak penyelenggara membatasi kuota peserta agar kegiatan dapat berjalan sesuai rundown yang telah dibuat. Ketika akhirnya saya dihubungi melalui pesan whatsapp oleh pihak penyelenggara dari Yayasan Cahaya Guru, betapa antusiasnya karena sudah terbayang saya akan berkenalan dengan peserta lain yang juga berprofesi guru dari pukul 07.00 hingga 17.00. Bayangan 10 jam bersama teman baru dan aktivitas apa saja yang akan kami lakukan bersama membuat saya mengumpulkan semangat untuk mengikuti rangkaian kegiatan dengan mematuhi aturan yang telah ditetapkan dalam teknikal meeting di jumat pukul 16.00, satu hari sebelum pelaksanaan acara. 

Cekidot, saya akan mulai dari malam sebelum keberangkatan dimana saya lupa ada jadwal zoom teknikal meeting, untungnya panitia mempersiapkan dokumen Canva yang dapat saya pelajari tentang pelaksanaan teknis kegiatan. Hari Jumat, 06 Desember 2024 terus terang saya lelah sekali karena sejak pukul 02.00 belum tidur mempersiapkan Asesmen Kepala Sekolah, walau yang dinilai kepala sekolah, kami para guru juga bersama-sama berkumpul mempersiapkan administrasi kelas dan pembelajaran untuk dilihat oleh para pengawas. Alhamdulillah supervisi kepala sekolah oleh pengawas berlangsung lancar dan mendapat nilai yang baik. Siang hari saya masih mengawas Assesment Sumatif Akhir Semester Ganjil. Luar biasa sampai rumah sudah menunggu pekerjaan domestik yang harus saya bereskan sebelum berkegiatan di hari Sabtu. 

Saya memutuskan tidur lebih cepat karena memang mengantuk di pukul 20.00 WIB sambil berdoa semoga saya terbangun dini hari agar tidak kesiangan berangkat ke Bogor. Jam biologis membangunkan saya di pukul 02.00 WIB. Ah, lumayan ada waktu 2 jam untuk mempersiapkan rumah agar rapi saat saya tinggal berkegiatan. Bersyukur dengan teknologi, tinggal pesan makanan untuk stok seharian di rumah dan bayar hanya lewat smartphone, urusan rumah dan makanan terselesaikan hanya dengan jari. Pukul 04.30 WIB selessai salat subuh dengan mengendarai motor sendirian membelah jalanan yang masih gelap dan senyap. Dalam hati tak henti saya berdoa semoga diberikan keselamatan dalam perjalanan. Pukul 05.00 WIB sampailah di Stasiun Tambun, Bekasi menitipkan motor dan voila...kereta seakan sudah menunggu di depan mata. FYI, selama perjalanan saya selalu dipermudah, lancar dan selalu duduk walaupun berdesakan saat masuk kereta. KRL transit Stasiun Manggarai dan saya melanjutkan dengan KRL jurusan Bogor di peron 11-12.

Kesempatan di KRL saya gunakan untuk tidur dan memang walaupun tidur ayam, tetapi saya terbangun saat kereta sudah ada di Stasiun  Cileubut dan tengok jam sudah pukul 06.59 WIB. Sedikit was-was karena jika melihat rundown, acara dimulai pukul 07.00 WIB, saya khawatir akan ditinggal peserta lain. Sampai Stasiun Bogor sudah lewat 6 menit dari pukul 07.00, awalnya pesan ojek daring tetapi karena tidak sabar menunggu saya putuskan naik ojek pangkalan yang ada di depan stasiun. 

"Pak, Gereja Zebaoth ya?" driver ojek yang sudah bapak-bapak separuh baya, berjenggot dan berkumis lebat hanya mengangguk dengan wajah sedikit bingung.

"Tahu kan, Pak? Gereja Zebaoth Paledang?" 

"Paledang? Gereja? Oh tahu ... tahu."

Walau agak ragu karena wajah driver itu agak kurang meyakinkan, saya putuskan untuk percaya saja driver itu tahu wilayah Bogor. Ternyata saya harus percaya intuisi, bapak driver menunjuk satu gereja tak jauh dari stasiun namun bukan gereja yang dimaksud.

"Tenang, Bu. masih banyak gereja di Paledang," ujar driver membuat saya sedikit tenang saat driver membelokkan motornya ke jalan kecil berliku dan menunjukkan sebuah gereja di sebuah jalan kecil. Sepertinya bukan gereja yang saya tuju. Dalam hati saya menyesal memakai jasa ojek pangkalan karena tidak pakai teknologi titik tujuan. Niatnya mau cepat, malah dibawa keliling cari gereja. Wajah bapak driver itu sudah pias dan khawatir mengecewakan.

"Tidak apa-apa, Pak. Kali ini kita pakai google maps saja ya! Bapak tinggal ikuti arahan saya." Ternyata dari lokasi terakhir yang keliru hanya berjarak 100 meter saja untuk sampai di titik kumpul dan saat saya lihat bangunan megah dengan arsitektur pintu utama bertulis Zebaoth, yakinlah saya sudah sampai titik kumpul apalagi dikuatkan oleh GMaps yang memberi notifikasi tujuan anda telah sampai. 

Penampakan gereja Zebaoth yang buat saya keliling dengan abang ojek pangkalan, ternyata lokasinya malah ada di samping istana kepresidenan Bogor yang 
Penampakan gereja Zebaoth yang buat saya keliling dengan abang ojek pangkalan, ternyata lokasinya malah ada di samping istana kepresidenan Bogor yang 

Fiuhhh, sepertinya acara belum dimulai karena saya lihat beberapa peserta masih melihat-lihat sekitar gereja. Saya dipandu untuk ambil goodie bag yang berisi notes, pulpen, kaos dan pin name. Panitia dari Yayasan Cahaya Guru benar-benar bekerja gesit dan terkoordinasi sehingga saya khususnya dan peserta lain terlayani dengan baik. Gereja Zebaoth sendiri tampak megah dan elegant layaknya kastil yang sering saya lihat dalam film Harry Potter. Benar saja, tak berapa lama saya sudah berkenalan dengan beberapa guru, sebut saja Bu Andriyani guru di Kota Bogor yang kontak whatsapp-nya membingungkan karena tertulis Mama Joni atau ada lagi Bu Mega guru TK dari Jakarta yang pin name tertulis Meta. Agar saya tak salah sebut nama saya selalu ingat batik mega mendung, khas dari Cirebon. Ada pula Bu Henny entahlah Heny H atau Heny G yang selalu tersenyum, sibuk sana sini mengurusi peserta. 

Banyak sekali yang ingin saya tulis dan ini adalah bagian pertama (prolog pembuka) dari kegiatan seharian Peace Walk 2024. Nantikan tulisan berikutnya mengenai Gereja Zebaoth Bogor - Gereja Megah berjuluk Gereja Ayam (Part 2), Gereja Katedral Bogor - Gereja Beatae Mariae Virginis (Part 3), Klenteng Pha Kho Bio-Klenteng Tertua di Kota Bogor (Part 4) dan terakhir Vihara Dhanagun-Wihara Tiga Abad di Kota Bogor (Part 5). 

Pembukaan acara di ruang gereja Zebaoth
Pembukaan acara di ruang gereja Zebaoth

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun