Mohon tunggu...
Nova Yulfia
Nova Yulfia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Seorang Emak Penulis yang menjadikan hobi menulis sebagai profesi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ngerinya Efek Negatif Melakukan Hubungan Seksual di Luar Pernikahan

10 Januari 2022   17:53 Diperbarui: 10 Januari 2022   18:08 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ngerinya akibat efek negatif melakukan hubungan seksual di luar nikah. Para orangtua harus lebih mengawasi pergaulan anaknya

Kompasianers, masyarakat kita, Indonesia, merupakan sekumpulan manusia beradab yang sejak dahulu memegang teguh pilar-pilar kehidupan bermasyarakat.

Termasuk urusan syahwat. Di luar koridor agama yang kita anut, tentu saja kegiatan tersebut amat sangat tidak menunjukkan sisi kemanusiaan yang hakiki.

Sebab, dalam pelajaran sosiologi sudah diajarkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang memiliki pranata sosial.

Ada aturan-aturan dalam masyarakat yang harus dipatuhi. Tidak saja mengenai bagaimana interaksi sosial atau cara kita bergaul dengan manusia lainnya, tetapi masuk dalam ranah privasi. Tentang seks.

Zaman sekarang bicara soal seks atau lebih tepatnya sex education, bukan lagi menjadi bahasan tabu dan tidak patut diperbincangkan di tengah khalayak ramai. Yang membedakan ialah cara penyampaiannya dan konteksnya.

Bahasan seks menjadi pendidikan dan pengetahuan tatkala disampaikan dalam ruang seminar, simposium, atau media pembelajaran lainnya.

Adalah tugas para orangtua bagi yang mempunyai anak milenial yang harus memberikan pemahaman tentang pengenalan diri sendiri, tubuh sendiri yang sangat tidak boleh disentuh sembarang orang.

Itu sama saja tindakan melanggar hukum dengan pasal pelecehan seksual. Namun, kegiatan seksual dilakukan atas dasar sukarela tanpa adanya ikatan pernikahan yang sah,  itulah zina.

Hukum mengenai pelaku sendiri pun ada diatur dalam kitab suci masing-masing agama dan hukum negara. Sebab, aktivitas ini bisa merusak kehormatan dan kesehatan manusia.

Wahai para orangtua, mari terus menerus memberikan edukasi pada anak remaja kita tentang bagaimana kesadaran bahwa tubuh mereka adalah karunia pemberian Tuhan yang harus dijaga dengan baik, sampai tiba waktunya ada seseorang yang menghalalkan dalam ikatan lembaga pernikahan. Ini berlaku bagi lintas gender, baik laki-laki maupun perempuan.

Inilah setidaknya 3 kerugian yang akan menimpa anak remaja bila melakukan perbuatan yang di haramkan oleh hampir semua agama ini:

Rusaknya Nama Baik

Seperti kata orang bijak, bahwa membangun nama baik itu butuh waktu seumur hidup tetapi menghancurkannya sangat mudah. Nama baik ini berkaitan dengan trust orang kepada kita. Ibarat hukum ekonomi, semakin tinggi tingkat kepercayaan orang kepada kita, maka apa pun yang dilakukan orang akan percaya.

Kita lihat bagaimana para selebgram atau selebriti mampu meraup rupiah dari akun sosial media mereka? Apalagi kalau bukan karena trust orang lain terhadap mereka. Hal ini biasanya terkait dengan attitude, sopan santun, yang membawa nama baik dalam bergaul.

Apa jadinya bila nama baik rusak gara-gara urusan syahwat? Banyak contoh dari media, betapa nama baik yang dibangun hancur seketika karena melakukan zina.

Hubungan yang semestinya hanya boleh dan legal dilakukan oleh pasangan sah di mata hukum agama dan negara, pasangan suami istri.

Hilang Rasa Percaya Diri

Bersyukurlah kita masyarakat Indonesia yang masih menganut budaya ketimuran. Di mana adat sopan santun masih menjadi acuan dalam bertindak. Seseorang yang ketahuan melanggar norma masyarakat, seperti berzina, biasanya akan mendapatkan sanksi sosial, berupa diasingkan dan di bully.

Hal ini tentu saja mampu meruntuhkan rasa percaya diri yang sejatinya 'nyawa' seseorang untuk bertahan dalam kehidupan. Rasa percaya diri berbanding lurus dengan nama baik seseorang. Iya 'kan?

Rentan Terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS)

Sejumlah penyakit menular akibat hubungan dari aktivitas zina seperti AIDS, HIV, Sifilis, dan Infeksi jamur bukanlah penyakit biasa yang mudah untuk disembuhkan secara medis.

Tulisan ini bukan untuk menakut-nakuti tetapi lebih kepada imbauan dan ajakan untuk lebih menjaga kehormatan diri dan menimbulkan kembali kesadaran manusia itu sendiri bagaimana zina mampu mengoyak akhlak, akidah, dan tentunya berakibat fatal bagi kesehatan.

Nah, bagi para orangtua yang memiliki anak yang sudah mapan secara usia, mental, materi dan ready untuk melangkah ke jenjang pernikahan, alangkah baiknya menyegerakan untuk menikah.

 Usia muda untuk menikah adalah waktu terbaik, supaya kelak mampu menghasilkan keturunan yang lebih berkualitas. Setuju?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun