KH Yahya Cholil Staquf telah memenangkan suara terbanyak dalam pemilihan Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 menyisihkan nama besar KH Said Aqil Siraj sebagai ketua umum PBNU sebelumnya, dalam pemilihan Ketua Umum PBNU terpilih periode 2021-2026 pada Muktamar ke-34 NU di Lampung, Jumat (24/12/2021).
Sosok KH Yahya Cholil Staquf atau biasa dipanggil Gus Yahya  pernah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) pada tahun 2018. Bahkan sebelumnya beliau telah berkecimpung di dunia politik saat ditugaskan oleh Presiden RI keempat yakni Abdurrahman Wahid sebagai juru bicara presiden yang menjabat pada periode tahun 1999-2000.
Mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa Gus Yahya yang merupakan ulama dan tokoh NU kelahiran kota Rembang, Jawa Tengah pada 16 Februari 1966 adalah saudara kandung Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas.
Kembali pada sidang pemilihan Ketua Umum PBNU yang baru saja selesai dilaksanakan, dilansir dari antaranews.com KH Yahya Cholil Staquf memperoleh sebanyak 337 suara, sementara KH Said Aqil Siraj jauh tertinggal di bawah hanya mencapai 210 suara dari 548 suara yang masuk.
Walaupun pada awal jalannya sidang penentuan pemilihan ketua umum PBNU pada Muktamar ke-34 tersebut sempat diwarnai kisruh interupsi.
Namun kyai lulusan Pondok Pesantren Al Munawwir ini berhasil menduduki kursi Ketua Umum Ormas Islam terbesar di Indonesia.
Dikutip dari sindonews.com KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa menjadi ketua umum PBNU merupakan keinginan terbesar dalam hidupnya demi mewujudkan kemaslahatan umat.
"Saya nyalon ketua umum, melamar pekerjaan. Pekerjaannya apa? Menjadikan NU sebagai model peradaban di masa depan," kata Gus Yahya dalam acara Ngopi bareng Gus yahya, Selasa (21/12/2021)
Sosok kyai kelahiran 55 tahun silam ini adalah seorang pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin di Leteh , Rembang, Jawa Tengah. Ayahnya juga dikenal sebagai seorang sosiolog dan politikus pendiri Partai Kebangkitan bangsa (PKB).
Sementara kakeknya, Bisri Mustofa, seorang tokoh besar NU yang sangat disegani dan juga penyusun Kitab Tafsir Al Ibris.
Sejak kecil, Gus Yahya telah dididik dan dibesarkan di kalangan pesantren dan di gembleng ilmu agama oleh keluarganya.
Walaupun orangtuanya mempunyai pondok pesantren, namun untuk memperluas ilmu agamanya, beliau sempat dikirimkan ke Kota Yogyakarta tepatnya mondok di Madrasah Al Munawwir Krapyak yang diasuh oleh Kyai ternama juga, KH Ali maksum.
Selepas mondok, KH Yahya Cholil Staquf melanjutkan pendidikan tinggi di fakultas ilmu sosial dan politik Universitas Gadjah Mada (FISIP UGM). Lalu pernah juga menetap di kota Mekah, Arab Saudi untuk menimba ilmu agama.
Perjalanan karir KH Yahya Cholil Staquf di ranah politik mulai dikenal publik ketika ditunjuk presiden Gus Dur menjadi jubir, ketika beliau aktif dalam partai PKB. Namun setelah itu, beliau lebih banyak menghabiskan waktunya berkecimpung di dunia pendidikan dan sering diundang di banyak negara sebagai pembicara, sebagai inisiator pendiri Institut keagamaan di California dan sebagai tenaga ahli perumus kebijakan pada Dewasn Eksekutif Agama di Amerika Serikat-Indonesia. Dan KH Yahya Cholil Staquf sekarang, bertugas sebagai Ketua Umum PBNU, ormas Islam terbesar di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H