Mohon tunggu...
Nova Yulfia
Nova Yulfia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Seorang Emak Penulis yang menjadikan hobi menulis sebagai profesi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Sosok KH Yahya Cholil Staquf, Ketum Baru PBNU Terpilih Periode 2021-2026 yang Dulunya Pernah Menjadi Jubir Presiden Gus Dur

24 Desember 2021   14:41 Diperbarui: 24 Desember 2021   17:33 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KH Yahya Cholil Staquf telah memenangkan suara terbanyak dalam pemilihan Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 menyisihkan nama besar KH Said Aqil Siraj sebagai ketua umum PBNU sebelumnya, dalam pemilihan Ketua Umum PBNU terpilih periode 2021-2026 pada Muktamar ke-34 NU di Lampung, Jumat (24/12/2021).

Sosok KH Yahya Cholil Staquf atau biasa dipanggil Gus Yahya  pernah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) pada tahun 2018. Bahkan sebelumnya beliau telah berkecimpung di dunia politik saat ditugaskan oleh Presiden RI keempat yakni Abdurrahman Wahid sebagai juru bicara presiden yang menjabat pada periode tahun 1999-2000.

Mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa Gus Yahya yang merupakan ulama dan tokoh NU kelahiran kota Rembang, Jawa Tengah pada 16 Februari 1966 adalah saudara kandung Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas.

Kembali pada sidang pemilihan Ketua Umum PBNU yang baru saja selesai dilaksanakan, dilansir dari antaranews.com KH Yahya Cholil Staquf memperoleh sebanyak 337 suara, sementara KH Said Aqil Siraj jauh tertinggal di bawah hanya mencapai 210 suara dari 548 suara yang masuk.

Walaupun pada awal jalannya sidang penentuan pemilihan ketua umum PBNU pada Muktamar ke-34 tersebut sempat diwarnai kisruh interupsi.

Namun kyai lulusan Pondok Pesantren Al Munawwir ini berhasil menduduki kursi Ketua Umum Ormas Islam terbesar di Indonesia.

Dikutip dari sindonews.com KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa menjadi ketua umum PBNU merupakan keinginan terbesar dalam hidupnya demi mewujudkan kemaslahatan umat.
"Saya nyalon ketua umum, melamar pekerjaan. Pekerjaannya apa? Menjadikan NU sebagai model peradaban di masa depan," kata Gus Yahya dalam acara Ngopi bareng Gus yahya, Selasa (21/12/2021)

Sosok kyai kelahiran 55 tahun silam ini adalah seorang pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin di Leteh , Rembang, Jawa Tengah. Ayahnya juga dikenal sebagai seorang sosiolog dan politikus pendiri Partai Kebangkitan bangsa (PKB).

Sementara kakeknya, Bisri Mustofa, seorang tokoh besar NU yang sangat disegani dan juga penyusun Kitab Tafsir Al Ibris.

Sejak kecil, Gus Yahya telah dididik dan dibesarkan di kalangan pesantren dan di gembleng ilmu agama oleh keluarganya.

Walaupun orangtuanya mempunyai pondok pesantren, namun untuk memperluas ilmu agamanya, beliau sempat dikirimkan ke Kota Yogyakarta tepatnya mondok di Madrasah Al Munawwir Krapyak yang diasuh oleh Kyai ternama juga, KH Ali maksum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun