Di kota saya, Depok, listrik sudah padam sejak pukul 11 pagi sampai pukul 9 malam. Hari itu terasa lama sekali. Mau tidak mau kegiatan rumah tangga saya hentikan. Saya berpikir lebih baik menghabiskan waktu bersama anak-anak. Kami melakukan banyak hal bersama dirumah. Mulai dari bersih-bersih rumah yang melibatkan seluruh anggota keluarga, makan bersama di luar, sampai bermain permainan ABC Lima Dasar.
Biasanya saya malas ikut bermain ABC Lima Dasar jelang tidur bersama anak-anak, karena sibuk mempersiapkan kebutuhan mereka untuk keesokan harinya. Lepas Isya, dengan bantuan lampu darurat kami berkumpul di ruang keluarga sambil rebahan memainkan permainan ABC Lima Dasar. Pesertanya, saya, suami dan ketiga anak-anak saya, sementara yang bayi usia 4 bulan sambil harus terus di kipas, agar nyaman tidurnya.
Permainan dimulai dengan menyebutkan nama-nama negara berdasarkan huruf awalnya. Jari diacungkan untuk menghitung huruf apa yang keluar dari peserta terakhir. Semua peserta harus menyebutkan satu nama negara sesuai dengan petunjuk tadi. Bagi peserta yang tidak bisa menyebutkan jawabannya, dinyatakan kalah dalam permainan. Dan ia dikenakan hukuman berjoget atau bernyanyi guna menghibur peserta yang menang.
Dari permainan ini, saya jadi tahu lagu terbaru K-Pop Blackpink yang berjudul Kill This Love, lengkap dengan dance-nya. Setelah saya googling, ternyata lagu tersebut sedang hits dimana-mana. Anak perempuan saya yang masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 5, diam-diam penggemar rombongan penyanyi wanita Korea tersebut. Tahu tidak, sewaktu mengetik tulisan ini, saya diiringi lagu tersebut lho hehe..
Tidak terasa waktu terus berlalu, jam di dinding sudah menunjukkan pukul 8 malam. Namun belum ada tanda-tanda listrik akan menyala. Sebab, ternyata sinyal ponsel pun hilang. Praktis, koneksi dengan dunia luar terputus. Semakin malam, peserta permainan ABC Lima Dasar berguguran satu persatu. Tertidur. Mereka tertidur dengan rasa bahagia.Â
Sepengetahuan saya, anak yang tidur membawa rasa bahagia akan jauh lebih sehat jiwa dan fisiknya. Karena tubuhnya mampu memproduksi hormon endorphin secara alami. Dan ini sangat baik untuk tumbuh kembang anak.
Ketika listrik kembali menyala pada pukul 9 malam, suami menggendong anak-anak untuk dipindahkan tidur ke kamar mereka. Sebuah pemandangan yang indah bukan?
Tentu kita tidak mengharapkan adanya pemadaman listrik kembali seperti tempo hari. Ada banyak kepentingan orang-orang yang tertunda, walaupun tidak sedikit juga mungkin seperti saya yang malah memanfaatkan momen tersebut sebagai sesuatu yang berharga. Inilah cerita dibalik listrik padam versi saya. Bagaimana dengan Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H