Mohon tunggu...
Novardin Rizkidwikusuma
Novardin Rizkidwikusuma Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

A curious student. http://www.rimbahidup.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Langkah-langkah Membuat Naskah Pidato

11 Februari 2011   13:39 Diperbarui: 4 April 2017   17:55 56643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Menentukan Tema
Tema adalah materi pidato yang harus dipilih sebelum membuat naskah pidato.
Contoh tema : religius, lingkungan, masyarakat, sosial, pendidikan, dll..
2. Menentukan Lama Pidato
Tentukan berapa lama waktumu untuk berpidato nanti. Banyak naskah harus sebanding dengan lama pidatonya agar pada saat menyampaikan pidato nanti tidak molor (kelebihan) atau malah terlalu cepat.
3. Susun Kerangka Pidato
Kerangka diurutkan sedemikian rupa.
a. Salam Pembuka
Salam pembuka berisi sapaan kepada yang hadir dalam acara tersebut dimulai dari yang paling tinggi kedudukannya hingga yang paling rendah secara berurutan.
b. Pendahuluan
Pendahuluan berisi ucapan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Isi Pokok
Isi pokok berisi dari inti pidato tersebut.
d. Simpulan
Simpulan berisi dari kesimpulan inti pidato tersebut.
e. Harapan- Harapan
Harapan-harapan berisi dampak positif yang diharapkan terjadi pada pendengar pidato setelah mendengar pidato tersebut.
f. Penutup
Berisi ucapan terima kasih, meminta maaf, dan salam penutup.
4. Mengembangkan Kerangka
Pengembangan kerangka dilakukan dengan menguraikan pokok-pokok masalah pada kerangka karangan menjadi kalimat-kalimat ke paragraf-paragraf. Kembangkanlah sesuai tema yang kamu tentukan.
Contoh naskah :

Assalamualaikum wr. wb.

Bapak-bapak, ibu-ibu peserta seminar yang saya hormati. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan karunia, barakah, dan inayahnya kita dapat bersama-sama untuk berkumpul di sini.

Pada saat ini saya akan menyampaikan tentang masalah pendidikan. Perlu kita ketahui, pendidikan merupakan asset penting dari masing-masing individu yang dapat menentukan sikap dan perilaku dalam berkehidupan bermasyarakat. Indonesia merupakan Negara berkembang yang mana tingkat pendidikan pada SD, SMP, dan SMA masih tinggi jumlahnya. Oleh karena itu tidak salah jika saya berpendapat bahwa tingkat pendidikan di Indonesia masih rendah dibanding negara-negara lain. Mulailah dari diri kita sendiri untuk menjadi individu yang terdidik. Cobalah dari lingkungan kita, misalnya di kantor. Di kantor kita harus mengerjakan sesuatu sebaik mungkin agar atasan dapat senang dengan kinerja kita. Untuk bisa mengerjakan sesuatu dengan baik, pasti kita butuh belajar. Belajar untuk bisa. Katakan pada diri kita bahwa kita bisa. Belajarlah dari kesalahan-kesalahan terdahulu, tingkatkan kemauan pada diri kita, dan mulailah mengubah sesuatu dari hal kecil. Dengan begitu kesuksesan adalah hasilnya.

Buanglah jauh-jauh keraguan dari benakmu. Beranilah mencoba walaupun pada awalnya kita belum bisa, tetapi lama-lama jika kita terbiasa, kita pasti bisa melakukan sesuatu itu yang kita anggap sulit. Janganlah kau ragu, Kawan, seseorang yang tidak berani mencoba adalah tak lebih dari seorang pengecut. Dengan demikian kita harus membiasakan untuk menjadi individu yang terdidik. Pintar bersosial, pintar dalam segala hal, dan selalu berpikir positif.

Semoga bapak-bapak, ibu-ibu dapat memetik hikmah dari pidato yang saya sampaikan bahwa kita harus menjadi individu yang terdidik. Mudah-mudahan dengan pendidikan yang kita bangun, kita juga dapat memajukan Indonesia. Akhir kata, kurang lebihnya saya mohon maaf. Bilahi taufik wal hidayah.

Wassalamualaikum wr. wb

Sumber : (blog saya) http://www.rimbahidup.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun