Dalam dunia musik, seringkali tercipta karya-karya yang bukan hanya sekadar melodi dan kata-kata, tetapi juga sebagai ekspresi mendalam dari perasaan sang penyanyi. Salah satu lagu yang mencuri perhatian adalah "Tak Dianggap" yang dirilis oleh Lyodra Margareta Ginting dengan lagu bergenre pop. Lirik yang sarat emosi, melodi yang mendayu, dan suara merdu Lyodra menciptakan karya yang tak hanya bisa dinikmati, tetapi juga dipahami maknanya. Melalui narasi puitisnya, Lyodra membawa pendengar dalam perjalanan empati yang mendalam dan menceritakan pengalaman pribadinya yang mungkin banyak yang dapat merelatikannya. Dalam artikel ini, kita akan menggali makna mendalam dari lagu ini, menjelajahi setiap bait liriknya, dan mengungkapkan pesan yang ingin disampaikan oleh Lyodra.
Lirik "Aku selalu terus berusaha, Sabar yang aku bisa" membuka lagu dengan kesan perjuangan dan ketabahan. Lyodra mengekspresikan dedikasi dan usahanya untuk tetap sabar dalam menghadapi situasi yang sulit. Pesan ini mencerminkan realitas kehidupan yang penuh dengan rintangan, namun Lyodra mengajak pendengar untuk tetap kuat, sabar, dan berusaha.
Lyodra kemudian menyentuh tema ketidakjujuran dalam hubungan dengan lirik "Senyum yang kuberi selama ini, Palsu itu bukan aku." Di sini, penyanyi menghadapi konflik internal antara menjaga penampilan luar dan menunjukkan diri sejati. Mungkin saja, lagu ini mencerminkan perasaan penyamaran atau ketidakautentikan dalam hubungan yang dihadapi banyak orang. Lirik ini sungguh mengenai di hati pendengar hingga mereka dapat ikut terbawa suasana dari lagu ini.
Lirik "Sikapmu seakan-akan menyuruh diriku pergi" menggambarkan adanya jarak emosional yang mungkin terasa seperti dorongan untuk meninggalkan hubungan. Namun, ketidakjelasan muncul dengan "Tapi perkataanmu seolah aku penting bagimu", menunjukkan bahwa meskipun sikap pasangan mengindikasikan keinginan untuk menjauh, perkataannya menciptakan kontradiksi dengan memberikan kesan bahwa dirinya tetap berharga.
Baris "Sebenarnya aku siapa, Tak dianggap tapi ada" menciptakan narasi pribadi tentang perasaan tidak diakui dalam hubungan. Lyodra mengutarakan perasaan merenung tentang identitasnya dan peran yang dimainkannya dalam kehidupan pasangan, di mana ia merasa hadir tetapi tidak diakui secara emosional.
"Bersamamu ku terluka, Melepaskanmu aku lebih terluka, Lelah bertahan denganmu" mengeksplorasi konflik batin penyanyi dalam mempertahankan hubungan yang menyakitkan. Lirik-lirik ini menciptakan gambaran tentang perjuangan untuk menjaga hubungan yang mungkin tidak sehat, di mana keberadaannya bersama pasangan menyebabkan luka emosional, tetapi keputusan untuk melepaskan diri akan lebih menyakitkan.
Baris "Biar biar ku jalani sampai melepasmu, Tiada lagi sedih bagiku" menciptakan keputusan untuk menerima kenyataan dan menjalani proses melepaskan dengan penuh kesadaran. Meskipun menyadari bahwa hubungan itu mungkin tidak membawa kebahagiaan, Lyodra memilih untuk mengakhiri dengan harapan bahwa keputusan ini akan membawa kedamaian dan mengakhiri kesedihan, dan merelakan diri dari kepedihan yang terus mendera. Ini menciptakan narasi penuh keberanian dan penerimaan atas realitas yang sulit.
---
Lagu Lyodra yang berjudul "Tak Dianggap" ini bukan hanya lagu biasa. Lagu ini merupakan karya seni yang menggambarkan keindahan dan kekuatan dalam menghadapi hubungan yang sulit. Lyodra berhasil menyampaikan kompleksitas emosional melalui liriknya, menciptakan karya yang dapat dipahami dan dirasakan oleh banyak orang, dan membuat hati para pendengar terenyuh ketika mendengarkan lagu ini. Lagu ini dianggap relate oleh pendengar karena mungkin banyak diantara mereka yang merasakan hal yang sama seperti yang tertorehkan pada setiap bait lagu. Lagu "Tak Dianggap" ini bisa diputar dan dinikmati di berbagai platform musik yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H