Mohon tunggu...
Nova Rahma
Nova Rahma Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Percayalah suatu saat nanti akan indah pada waktunya ✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengelola Keuangan Pribadi dengan Cerdas Bersama Big Data

3 September 2023   22:00 Diperbarui: 26 September 2023   07:43 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: bigdatapath.wordpress.com

Misalnya, jika kamu biasanya hanya bertransaksi dalam jumlah tertentu setiap bulan, dan tiba-tiba ada transaksi besar yang mencurigakan, sistem Big Data dapat secara otomatis memicu peringatan. Ini membantu melindungi akun kamu dari potensi penipuan atau aktivitas ilegal lainnya.

Selain itu, data historis dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola transaksi yang tidak biasa. Jika sistem mendeteksi pola yang mencurigakan, seperti penarikan uang tunai yang tidak biasa atau pembelanjaan di luar negeri yang tiba-tiba, bank dapat menghubungi pemilik akun untuk memastikan bahwa transaksi tersebut sah. Dengan Big Data, perbankan telah menjadi lebih proaktif dalam menghadapi ancaman keamanan.

Pentingnya Reaksi Cepat dalam Keamanan Perbankan

Kecepatan reaksi adalah kunci dalam keamanan perbankan saat ini. Dalam dunia di mana transaksi dapat terjadi dalam hitungan detik, bank harus dapat mendeteksi dan merespons ancaman dengan sangat cepat. Big Data memungkinkan bank untuk merespons hampir secara real-time terhadap potensi masalah keamanan.

Pentingnya reaksi cepat ini juga melibatkan kolaborasi dengan pelanggan. Ketika bank mendeteksi aktivitas mencurigakan, memberi tahu pemilik akun adalah langkah pertama yang diambil. Ini memberi pelanggan kesempatan untuk memverifikasi apakah transaksi tersebut sah atau tidak. Jika tidak sah, bank dapat memblokir transaksi tersebut dan memulai investigasi lebih lanjut.

Dalam dunia di mana ancaman keamanan selalu ada, Big Data telah membantu membawa perubahan signifikan dalam cara perbankan mengatasi risiko. Dengan kemampuan untuk mendeteksi dan merespons aktivitas mencurigakan dengan lebih cepat dan akurat, Big Data memungkinkan bank untuk menjaga uang pelanggan dengan lebih baik.

Investasi yang Lebih Cerdas dengan Big Data

Big Data telah mengubah lanskap investasi dengan menghadirkan aplikasi berbasis teknologi finansial atau fintech yang revolusioner. Dengan analisis data yang mendalam, platform fintech mampu memberikan rekomendasi investasi yang cerdas dan terfokus. Ini adalah era di mana pengambilan keputusan investasi kamu yang didasarkan pada data, bukan hanya intuisi.

Aplikasi fintech berbasis Big Data memulainya dengan menganalisis tren pasar secara real-time. Mereka mengawasi fluktuasi harga saham, perubahan suku bunga, dan peristiwa ekonomi global untuk memberikan gambaran yang akurat tentang kondisi pasar saat ini. Dengan begitu, kamu dapat membuat keputusan investasi yang lebih tepat waktu dan terinformasi.

Namun, yang membuat fintech berbasis Big Data benar-benar cemerlang adalah kemampuannya untuk memahami profil investor. Dengan mempelajari sejarah transaksi kamu, preferensi risiko, dan tujuan investasi, aplikasi ini memberikan saran yang dipersonalisasi. Mereka tidak hanya menyarankan di mana kamu sebaiknya mengalokasikan uang kamu, tetapi juga memberikan rekomendasi yang sesuai dengan toleransi risiko yang akan kamu dapatkan. Dengan cara ini, kamu dapat merencanakan portofolio investasi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dirimu.

Dengan fintech berbasis Big Data, investasi tidak lagi menjadi domain para ahli finansial. Semua orang dengan smartphone dapat mengakses alat-alat ini dan membuat keputusan investasi yang lebih cerdas. Era ini menghadirkan peluang besar untuk meraih keuntungan yang lebih besar dari investasi kamu, selama kamu menggunakan data dengan bijak.

Big Data dan Akses ke Layanan Keuangan

Saat kita membahas peran Big Data dalam dunia layanan keuangan, perlu dicatat bahwa ini adalah salah satu aspek paling berdampak pada lingkungan sosial. Big Data telah membuka pintu bagi banyak orang yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan keuangan. Bagaimana hal ini terjadi?

Sebelumnya, lembaga keuangan tradisional seringkali menggunakan pendekatan konservatif yang mengandalkan catatan kredit konvensional dan penghasilan untuk menilai kelayakan seseorang mendapatkan kredit atau layanan keuangan. Namun, pendekatan ini seringkali menyisihkan banyak individu yang mungkin memiliki potensi tetapi tidak memiliki catatan kredit yang kuat atau penghasilan tetap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun