Mohon tunggu...
Novar Kurnia Wardana
Novar Kurnia Wardana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Mahasiswa yang sederhana, sesederhana yang engkau pikirkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gaya Lama vs Gaya Baru: Ke Mana Hilangnya Gocekan Sepakbola?

2 Mei 2024   11:36 Diperbarui: 2 Mei 2024   12:07 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini, sebuah video dari Xabi Alonso yang melatih anak asuhnya menjadi viral di Instagram. Dalam video tersebut, ia terlihat memberi instruksi kepada para pemain muda untuk menghindari mengirim bola panjang, dan alih-alih, meminta mereka untuk memainkan bola dari kaki ke kaki. Adegan ini tidak hanya menarik karena menunjukkan filosofi sepakbola yang elegan dan terkontrol, tetapi juga menandai pergeseran signifikan dalam pendekatan pelatihan dan taktik dalam sepakbola modern.


Mengapa, dalam era di mana olahraga ini menjadi lebih terstruktur dan diprediksi, taktik seperti yang dianjurkan oleh Xabi Alonso semakin dominan, menggantikan permainan yang lebih berisiko dan penuh improvisasi? Mari kita telusuri bagaimana evolusi sepakbola telah membawa kita ke titik ini, menggali lebih dalam bagaimana strategi, kebugaran pemain, dan tentu saja, tekanan finansial, telah mengubah inti permainan yang kita kenal dan cintai.

Awal tahun 2000-an, dunia sepakbola disuguhkan oleh keahlian yang tak terlupakan dari Ronaldinho dan Ronaldo Nazrio---dua ikon yang membawa seni dan hiburan ke lapangan hijau dengan setiap sentuhan bola mereka. Dengan senyum lebar, Ronaldinho memainkan musiknya di tengah lapangan, meliuk-liukkan badan melewati lawan seolah-olah mereka hanyalah pion dalam permainannya. Sementara itu, Ronaldo, dengan kecepatan dan kekuatan yang mengerikan, menggabungkan gocekan tajam dan finishing yang mematikan, menjadikannya mimpi buruk bagi para bek.

Mereka bukan hanya pemain; mereka adalah pementas yang mengubah setiap pertandingan menjadi sebuah pertunjukan. Saat bola dipijak, stadion menahan napas, menantikan keajaiban yang akan terjadi. Tapi, seiring waktu berlalu, sepakbola mulai berubah. Kecepatan dan kekuatan menjadi fokus, dan permainan indah yang dulunya menghiasi layar kita mulai memudar. Tinggalkan pertanyaan: "Kenapa sepakbola modern jarang diisi dengan gocekan indah lagi?"

Mari kita telusuri jejak perubahan ini, memahami bagaimana sepakbola yang dulu penuh dengan kreativitas dan improvisasi, kini bertransformasi menjadi arena taktikal yang mengutamakan efisiensi di atas segalanya.

Perubahan Taktik dan Strategi dalam Sepakbola Modern

Total Football Timnas Belanda 1974 | Vidio
Total Football Timnas Belanda 1974 | Vidio

Sepakbola terus mengalami evolusi. Dari formasi klasik 2-3-5 yang digunakan di awal abad ke-20, yang menekankan serangan massal, hingga pendekatan yang lebih terstruktur dan strategis pada masa kini, perubahan taktik telah mendefinisikan era dalam sejarah sepakbola. Seiring waktu, fokus bergeser dari individu ke kolektif, di mana setiap pemain diharapkan berkontribusi dalam bertahan serta menyerang, menandai transisi dari "total football" ke sistem yang lebih konservatif dan taktis.

Skysports
Skysports

Pelatih seperti Arrigo Sacchi dengan AC Milan pada akhir 1980-an dan awal 1990-an mengubah pemahaman tentang pertahanan dengan menerapkan pressing yang intensif dan permainan posisi yang disiplin. Filosofinya bahwa sepakbola lebih tentang memanfaatkan ruang dan kurang tentang permainan bola, telah memberi inspirasi generasi pelatih baru seperti Pep Guardiola dan Jos Mourinho, yang masing-masing memiliki pendekatan yang sangat terstruktur namun sangat berbeda terhadap manajemen ruang dan penguasaan bola.

Getty Images
Getty Images

Pep Guardiola, terutama selama waktunya di Barcelona, mengembangkan filosofi tiki-taka---mengontrol permainan melalui penguasaan bola yang luar biasa dan pergerakan tanpa bola yang cepat. Ini menghasilkan permainan yang sangat efisien di mana bola jarang hilang kepada lawan, namun hal ini juga berarti mengurangi kecenderungan individu untuk melakukan gocekan karena risiko kehilangan bola.

Pemain seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo telah menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Messi, di bawah bimbingan Guardiola, seringkali menggabungkan peran sebagai pencipta dan penyelesaian serangan, menggunakan kecepatan dan keakuratan dribelnya bukan hanya untuk menghibur tapi untuk membongkar pertahanan lawan secara strategis. Di sisi lain, Ronaldo bertransformasi dari winger tradisional menjadi penyerang tengah di Real Madrid, di mana fokusnya berubah dari menggiring bola melewati pemain menjadi efisiensi dalam penyelesaian akhir.

Evolusi taktik ini mencerminkan adaptasi sepakbola ke realitas modern; kebutuhan untuk kemenangan yang konsisten dan persaingan yang intensif di panggung global. Meskipun mungkin kurang flamboyan, sepakbola modern memperlihatkan keindahan lain melalui disiplin taktik dan kerja tim yang rumit.

Pengaruh Kebugaran dan Kecepatan dalam Evolusi Taktik Sepakbola

Dalam sepakbola modern, evolusi kebugaran dan kecepatan pemain telah mempengaruhi tidak hanya cara individu bermain, tetapi juga strategi keseluruhan tim. Peningkatan dalam program latihan fisik dan nutrisi telah menciptakan atlet yang lebih kuat dan lebih cepat, yang secara signifikan mengubah dinamika permainan.

Kebugaran tinggi yang dimiliki pemain saat ini memungkinkan mereka untuk menjaga intensitas selama 90 menit penuh atau lebih, yang menuntut metode permainan yang mengoptimalkan stamina dan mengurangi risiko cedera. Ini berarti bahwa pemain cenderung mengambil keputusan yang lebih aman dengan bola, mengurangi momen-momen gocekan yang berisiko untuk lebih sering mempertahankan penguasaan bola dan menghindari kehilangan yang bisa berakibat fatal.

Penelitian menunjukkan bahwa pemain sepakbola modern menjalani latihan yang lebih intensif dan berfokus pada kebugaran aerobik tingkat tinggi, kekuatan, dan ketahanan yang lebih besar daripada di masa lalu. Studi oleh Stlen et al. (2005) mengindikasikan bahwa pemain sepakbola sekarang menempuh jarak lebih banyak selama pertandingan, dengan kecepatan yang lebih tinggi, yang menuntut kebugaran cardiovascular yang lebih baik dan efisiensi metabolik.

Perubahan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas fisik pemain tetapi juga mempengaruhi taktik tim. Menurut Wallace dan Norton (2014), peningkatan kecepatan permainan membatasi waktu yang dimiliki pemain untuk mengambil keputusan, mengakibatkan penekanan yang lebih besar pada taktik yang meminimalkan risiko dan mengoptimalkan efisiensi tim. Ini mengarah pada penggunaan strategi seperti high pressing, di mana tim secara aktif berusaha merebut kembali bola secepat mungkin setelah kehilangan, memanfaatkan kebugaran fisik superior mereka untuk memberikan tekanan konstan pada lawan.

Getty Images
Getty Images

Pemain seperti N'Golo Kant dan Joshua Kimmich, misalnya, adalah contoh sempurna dari generasi baru pemain yang tidak hanya memiliki kemampuan teknis yang luar biasa tetapi juga kebugaran dan stamina yang memungkinkan mereka untuk efektif dalam menjalankan tugas defensif dan ofensif di lapangan. Kedua pemain ini, dengan kecepatan dan ketahanan mereka, seringkali menjadi kunci dalam transisi cepat dari bertahan ke menyerang, yang menjadi karakteristik penting dari sepakbola modern.

Dengan kecepatan permainan yang meningkat, waktu dan ruang untuk pemain untuk melakukan dribbling menjadi lebih terbatas. Pertahanan yang lebih terorganisir dan pemain yang lebih atletis berarti bahwa sering kali lebih efektif untuk memindahkan bola dengan cepat melalui umpan daripada mencoba menembus pertahanan lawan dengan gocekan. Hal ini telah mengubah cara tim menyerang, memprioritaskan kecepatan dan presisi dalam penguasaan bola daripada improvisasi individual.

Kebugaran yang ditingkatkan juga mempengaruhi bagaimana pemain menggunakan keterampilan dribbling mereka. Meskipun pemain seperti Lionel Messi masih dikenal karena kemampuan dribbling-nya, frekuensi dan cara dribbling dilakukan telah beradaptasi. Analisis oleh Bangsbo dan Peitersen (2012) menunjukkan bahwa dribbling sekarang lebih sering digunakan sebagai alat untuk mempertahankan penguasaan bola dan menciptakan ruang, bukan hanya untuk menunjukkan kemahiran individu.

Evolusi kebugaran dan kecepatan dalam sepakbola telah mempengaruhi permainan dari akar-akarnya, mendorong transisi dari gaya bermain yang berpusat pada keterampilan individu menjadi taktik yang lebih terfokus pada keuntungan tim. Kombinasi antara kebutuhan fisik yang ditingkatkan dan strategi taktis yang mengakomodasi kondisi ini telah mengubah wajah sepakbola, menjadikannya olahraga yang lebih cepat, lebih kompetitif, dan secara paradoks, lebih kolektif.

Bagaimana Uang Mengubah Permainan

Sekarang, mari kita bicara tentang faktor lain yang sering dianggap sebagai "penjahat" dalam cerita sepakbola: uang. Ya!, uang. Itu tidak hanya membeli pemain terbaik tetapi juga membentuk cara tim bermain di lapangan. Dengan klub yang kini dijalankan lebih banyak seperti perusahaan besar, tekanan untuk menghasilkan hasil cepat dan menguntungkan sangat tinggi.

Klub-klub besar dengan sponsor dan kesepakatan hak siar yang menggiurkan tidak lagi hanya bermain untuk trofi, tapi juga untuk bottom line mereka. Ketika jutaan atau bahkan miliaran dolar dipertaruhkan, risiko diambil dengan lebih hati-hati. David Goldblatt, seorang sejarawan sepakbola, mencatat bahwa tekanan ini tidak hanya membuat manajer kurang cenderung mengambil risiko taktis, tetapi juga pemain menjadi lebih fokus pada bermain aman daripada menunjukkan kreativitas dan inovasi individu.

Dalam hal taktik, tim-tim ini cenderung menggunakan pendekatan seperti high pressing, counter-pressing, dan taktik transisi cepat yang mengutamakan efisiensi daripada flair individual. Misalnya, taktik high pressing melibatkan pemain yang secara intens menerapkan tekanan tinggi pada lawan, memaksa kesalahan yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan kembali penguasaan bola di area berbahaya. Strategi ini tidak hanya membutuhkan kebugaran fisik yang tinggi tetapi juga disiplin taktis yang ketat, mencerminkan bagaimana permainan telah berevolusi menjadi lebih strategis dan terorganisir

Dulu, pemain seperti Diego Maradona mungkin bermain dengan semangat dan spontanitas, tetapi dalam sepakbola modern, setiap langkah dihitung. Pemain sekarang diukur tidak hanya dari gol atau assist yang mereka buat tetapi juga dari statistik seperti jumlah penguasaan bola, akurasi umpan, dan kontribusi defensif. Seorang analis dari ESPN menggambarkan bahwa pemain sekarang lebih seperti bagian dalam mesin yang sangat efisien, di mana setiap gerakan mereka diawasi dan dioptimalkan untuk menghasilkan kinerja maksimal.

Lebih lanjut, penggunaan teknologi canggih juga telah berperan dalam mengubah strategi tim. Alat analitik yang canggih memungkinkan tim untuk mengoptimalkan strategi mereka dengan memanfaatkan kelemahan lawan yang ditemukan melalui data, bukan hanya pengamatan visual. GPS dan teknologi pelacakan lainnya digunakan untuk menginformasikan keputusan tentang formasi tim dan substitusi, menambahkan lapisan kompleksitas taktis yang tidak ada sebelumnya. Hal ini membantu tim dalam menyiapkan dan menyesuaikan strategi mereka secara real-time, meningkatkan kemungkinan kesuksesan dalam pertandingan yang sengit (Terell, 2023).

Dampak dari taktik ini pada permainan adalah signifikan. Meski mengurangi ruang bagi kreativitas individu seperti gocekan yang memikat, evolusi ini telah menghasilkan permainan yang lebih dinamis dan tak terduga, di mana kesalahan kecil dan keputusan cepat dapat sangat mempengaruhi hasil pertandingan (Decoding Decade: Football Tactics and Strategies Evolution, 2024). Ini mencerminkan bagaimana sepakbola modern lebih menekankan pada kecerdasan strategis dan adaptabilitas tim daripada kemampuan individu semata.

Evolusi taktik sepakbola modern ini menunjukkan pergeseran fokus dari keindahan permainan individu ke efektivitas dan kinerja tim yang maksimal, menyoroti bagaimana perubahan dalam pendekatan keuangan dan teknologi telah meredefinisi olahraga ini. Ini semua berarti bahwa seni dribbling yang sering kali kita kagumi---pikirkan tentang gocekan melewati beberapa pemain ala Ronaldinho---telah berkurang. Tidak karena pemain tidak mampu, tapi karena mendribel seperti itu dianggap terlalu berisiko di bawah beratnya harapan dan tekanan finansial. Memang masih ada momen-momen brilian, tapi ini lebih jarang, karena keselamatan bola menjadi prioritas.

Di dunia sepakbola yang semakin kompetitif dan taktis, gaya permainan individu pemain---terutama para dribbler yang mahir---mengalami tantangan baru. Penerapan strategi high pressing oleh banyak tim telah mengubah dinamika cara seorang pemain mengontrol dan menggiring bola.

youtube.com 
youtube.com 

Dengan tim-tim yang kini menerapkan high pressing, seperti yang dilaporkan oleh World Football Index, ruang untuk bergerak bagi pemain yang suka menggiring bola (atau dalam istilah sepakbola, "baller") menjadi semakin sempit. Strategi ini bertujuan untuk memaksa pemain membuat keputusan lebih cepat, yang seringkali mengarah pada kesalahan atau kehilangan bola.

Para pemain yang dikenal dengan kreativitas dan keahlian menggiring bola mereka kini harus lebih waspada. Seperti yang dijelaskan di fcbusiness.co.uk, defender kini tidak hanya cepat tapi juga sangat strategis dalam penerapan tekanan. Ini berarti para baller lebih sering dihadang dan "dihajar" oleh pemain lawan, yang bisa meningkatkan risiko cedera atau kehilangan momentum dalam serangan.

Dalam sepakbola modern, pemain harus menyesuaikan gaya bermain mereka dengan kondisi ini. Menurut analisis dari Patil (2024), pemain yang mampu beradaptasi dengan menggabungkan keterampilan individu dengan kecerdasan taktis---menggiring bola pada waktu yang tepat dan memilih kapan harus melepaskan bola---akan lebih berhasil. Pemain yang gagal beradaptasi mungkin akan menemukan diri mereka kurang efektif di lapangan.

Dinamika tim juga berubah; pemain yang sebelumnya mungkin diandalkan untuk aksi solo kini menjadi bagian penting dari strategi tim yang lebih luas. Kerjasama tim dan pemahaman taktis menjadi sama pentingnya dengan kemampuan individu, menunjukkan bagaimana sepakbola telah berkembang menjadi olahraga yang lebih kolektif dan terorganisir.

Dengan evolusi taktik ini, pemain kreatif harus menemukan keseimbangan antara menunjukkan keahlian individual dan berkontribusi pada strategi tim secara keseluruhan. Ini bukan hanya tentang gocekan, tapi bagaimana gocekan tersebut mempengaruhi keseluruhan aliran permainan tim. Bagaimana menurut Anda, apakah ini mengurangi kilau permainan individu, atau justru menambahkan lapisan strategi yang membuat pertandingan menjadi lebih menarik?

Sumber Rujukan

Bangsbo, J. and Peitersen, B. (2012) Defensive Soccer Tactics. Champaign, IL: Human Kinetics.

Decoding Decade: Football Tactics and Strategies Evolution (2024) fcbusiness - ...because football is no ordinary business. Available at: https://fcbusiness.co.uk/news/the-art-of-the-game-how-football-tactics-have-evolved-in-the-last-decade/ (Accessed: 1 May 2024).

Patil, S. (2024) 'Football Strategies and Tactics', 29 January. Available at: https://sportsmeridian.com/football-strategies-and-tactics/ (Accessed: 1 May 2024).

Setiawan, H. (2023) Macam-macam Formasi Sepak Bola dan Penjelasannya, tirto.id. Available at: https://tirto.id/macam-formasi-sepak-bola-penjelasan-dari-4-4-2-hingga-4-3-3-giwj (Accessed: 1 May 2024).

Stlen, T. et al. (2005) 'Physiology of Soccer: An Update', Sports Medicine, 35(6), pp. 501--536. Available at: https://doi.org/10.2165/00007256-200535060-00004.

Terell, R. (2023) 'Football's New Era: Analyzing Emerging Team Strategies', World Football Index, 30 November. Available at: https://worldfootballindex.com/2023/11/footballs-new-era-analyzing-emerging-team-strategies/ (Accessed: 2 May 2024).

Wallace, J.L. and Norton, K.I. (2014) 'Evolution of World Cup soccer final games 1966-2010: game structure, speed and play patterns', Journal of Science and Medicine in Sport, 17(2), pp. 223--228. Available at: https://doi.org/10.1016/j.jsams.2013.03.016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun