Mohon tunggu...
Nova Tri Prasetiyo
Nova Tri Prasetiyo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saat ini saya bekerja sebagai Dosen. Hobi saya menyanyi. Saya konsen di dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman yang Mendewasakan

31 Mei 2024   21:50 Diperbarui: 31 Mei 2024   21:51 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Felessia namanya, pendidik anak-anak TKI di Malaysia. cerita tentang pengalamannya. Melihat anak-anak perantau itu mengusik hatinya, apakah mungkin mereka dapat menembusi dunia yang digelar dunia pendidikan? Tanpa pengenalan diri di negara orang. Terpaksa melarikan diri ke sana sini demi meloloskan diri dari ditahan pihak berkuasa. Anak-anak polos itu berjuang meneruskan kehidupan dalam kedaifan mereka. Tekadnya adalah membantu semampuku kepada wira-wira kecil. Siapa tahu suatu masa nanti mereka akan menjadi orang terkenal dalam dunia pendidikan, siapa tahu suatu masa nanti merekalah yang menggantikan barisan pemimpin tanah air mereka. Siapa tahu.

Tahun demi tahun berganti, tanpa ia sadari sudah lama mengajar di CLC Good Samaritan. Siswa yang mula-mula ia ajar dulu, kebanyakkan mereka melanjutkan pelajaran. Mereka meninggalkan CLC ini dengan kenangan. Aktiviti luar kelas bersama mereka meninggalkan suatu kenang-kenangan yang dapat dilihat hingga kini. Pohon-pohon bunga masih ada sampai sekarang. Ada pohon bunga mawar merah ku gelar Ros Darwin, pohon turing di antara kelas satu dan kelas dua ku gelar pohon Cindy. Ia namakan pohon-pohon itu bersempena dengan nama anak-anak polos itu. Masih ia ingat apabila seorang teman menyatakan “Kau bertahan di sana sehingga sekarang?” ia hanya menyatakan bahwa anak-anak polos itu membuat bertahan. Felissia mahu berbagi ilmu yang ada padanya dengan mereka. Mereka layak mendapatkan itu! Kenangan indah juga terukir, sejarah kejayaan terpahat. CLC di tempatnya mengajar semakin dikenali. Dikenali dengan cara baik dan juga tidak baik karena omong kosong masyarakat luar. Bagiku itu adalah suatu cabaran dan kritikan untuk terus maju.

Tawaran untuk mengambil Sarjana Pendidikan dimaklumkan kepadanya. Ada suatu peluang keemasan yang harus dikejar. Dia dan beberapa teman mengambil keputuasan untuk menambahkan ilmu demi masa depan bukan saja untuk diri sendiri tetapi terpenting dapat melayani siswa-siswa dengan gelar guru bertauliah. Pendidikan jarak jauh jurusan keguruan satu bidang yang cukup menguji kekentalan mental, emosi, dan fizikal. Memulakan perkuliahan sambil mengajar bukannya suatu perkara yang kata orang seperti makan kacang. Tidak! Tanpa semangat pasti berundur sebelum bermula atau berhenti ditengah jalan.

Menitik beratkan kualiti pelajaran itulah yang terpenting. Sekolah Indonesia Kota Kinabalu tempat pertemuan para mahasiswa yang terpisah-pisah di wilayah yang ada di Sabah, Malaysia. Dia dan sepuluh orang teman berasal dari pedalaman Keningau, dua teman dari Sandakan, seorang teman dari Kundasang dan empat orang lagi sekitar kawasan Kota Kinabalu. Malah ada yang tinggal di SIKK sendiri. Mengenali teman-teman kuliah menyerikan kehidupan. Mengenali para tutor adalah suatu yang luarbiasa bagiku. Mereka adalah barisan yang memastikan dia dan teman seangkatan kuliahnya meraih keberhasilan di setiap ujian. Didikan, teguran lemah lembut maupun keras, kata-kata semangat, peringatan-peringatan itulah menjadi sandaran untuk bertahan meneruskan pelajaran. Apa yang ia katakan ini pasti banyak juga menyetujuinya. Perkuliahannya dengan teman- teman di SIKK adalah seperti perkumpulan keluarga yang masing-masing punya karakter berbeda-beda. Sikap humor, kecerewetan, saling mengangkat, dan gurau senda menjadi suatu penyemangat dalam kuliahnya. Berbagi makan tanpa dibatasi agama, budaya dan suku, mengasihi dan menghormati satu dengan yang lain mengeratkan lagi rasa setia kawan. Teman-teman yang cukup memahami keberadaan masing-masing. Mereka belajar untuk saling melengkapi. Aku bangga dengan apa yang sudah dikecapi.

Perjuangan mencari ilmu yang luar biasa selama ini, akhirnya bisa terselesaikan tepat waktu. Ia mendapatkan banyak ilmu dalam pekuliahannya akan menjadi tambahan bekal ilmu yang akan disalurkan untuk anak-anak TKI. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun