Kesulitan lain yang dialami menjadi seorang guru adalah ia tidak bekerja sesuai dengan visa kerja dalam paspor. Hal ini karena paspor yang dimiliki adalah jaminan kerja sebagai pekebun dan hanya mendapat izin persetujuan secara lisan dari majikan untuk mengajar hanya separuh masa. Hal inilah sering memunculkan kekuatiran pada saat ia mengajar. Kekuatirannya adanya masalah ketika didapati mengajar oleh pihak Imigrasi Malaysia.
Kesulitan-kesulitan yang ia rasakan tidak membuatnya menyerah. Semua kesulitan itu dikesampingkan karena sudah berkomitmen akan membantu anak-anak ini untuk setidaknya dapat menyelesaikan pendidikan mereka sampai jenjang pendidikan dasar dan nantinya boleh melanjut di sekolah lain. Setitik harapannya, mereka dapat sukses di masa depan. Meraih cita-cita mereka adalah suatu motivasi besar untuk tetap semangat dan bersabar untuk mendidik mereka. Ia yakin ketika mereka terus berusaha dan berjuang untuk berbagi ilmu kepada anak didik, ada harapan besar melihat kesuksesan anak didik di masa yang akan datang. Seperti kata bijak yang mengatakan usaha tidak akan menghianati hasil. Kemauan dan semangat mereka belajar sudah cukup untuk mengatasi semua kesulitan yang dialami. Senyum dan canda tawah mereka di pagi hari membuatnya lupa akan sulitnya mengajar mereka. Mereka dan cita-citanya adalah semangatnya. Mereka membuatnya memahami bahwa menjadi guru bukan sekedar hanya untuk mendapatkan pekerjaan tetapi demi mendidik, mengajar dan membentuk anak-anak berkripadian baik dan berilmu untuk masa depan mereka.
Bagi seorang Anshrianto, menjadi seorang guru bagi anak-anak di TKI di Malaysia adalah berkat dan anugerah Tuhan yang sangat besar di dalam kehidupannya. Dengan menjadi tenaga pendidiklah ia dapat memperoleh kesempatan untuk kembali melanjutkan pendidikan dengan mengikuti perkuliahan di Universitas Terbuka. Melalui pendidikan di UT, ia dapat meningkatkan wawasan keilmuan dalam bidang keguruan dan meningkatkan kompotensi yang saya miliki. Dengan peningkatan kompotensi,Ia berharap dapat memberikan yang terbaik dalam mengajar peserta didik saya.
Harapannya ke depan, pihak Kementerian Pendidikan Republik Indonesia melalui bidang fungsi pendidikan dan sosial budaya KJRI Sabah terus memperhatikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak TKI di Sabah dan meningkatkan program-program yang selama ini berjalan. Peangalokasian dana pendidikan buat pelaksanaan pendidikan di wilayah Sabah betul-betul tepat sasaran. Terus berusaha agar CLC Non Ladang diakui keberadaannya secara resmi oleh Pemerintah Malaysia. Ia sangat berharap adanya kerjasama antara pihak KJRI dan Majikan untuk membuat surat resmi yang bisa kami gunakan sebagai jaminan dalam menjadi seorang guru sehingga bisa betul-betul fokus dalam mendidik dan mengajar anak-anak didik kami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H