Natcha mengangguk pelan. "Iya, kadang rasanya capek. Tapi senang juga. Setiap hari ada hal baru yang aku pelajari. Dan orang-orang di sini baik-baik, seperti kamu."
Obrolan malam itu memberi Natcha semangat baru. Ia mulai merasakan keindahan Indonesia bukan hanya dari pemandangan atau makanannya, tetapi dari persahabatan yang ia temukan di sini. Ia belajar bahwa meskipun hidup di negeri orang tidak mudah, pertemanan dan dukungan dari orang-orang sekitar bisa menjadi penguat yang luar biasa.
Hari-hari berikutnya, Natcha semakin berani berbicara dalam bahasa Indonesia, berusaha aktif dalam organisasi kampus, dan mengenal lebih banyak teman dari berbagai daerah di Indonesia. Ia bahkan mulai mengerti sedikit-sedikit percakapan bahasa daerah yang sering terdengar di kampus. Setiap pengalaman kecil, seperti membantu teman membuat tugas kelompok atau menghadiri acara kampus, membuatnya merasa bahwa Indonesia kini bukan lagi sekadar tempat tinggal sementaranya. Ini adalah rumah keduanya.
Di bawah langit senja Kota Medan, Natcha kini menatap kota dengan pandangan berbeda. Ia bukan lagi orang asing di sini. Indonesia, dengan segala keunikannya, telah menjadi bagian dari dirinya. Dan dengan semua pengalaman yang ia dapatkan, ia tahu, di sini ia tidak sendirian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H