Mohon tunggu...
Nova nufridah
Nova nufridah Mohon Tunggu... Guru - Menanamkan karakter anak bangsa

Berusahalah untuk membentuk karakter bangsa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ta'aruf Membutuhkan Kesabaran

27 November 2018   15:00 Diperbarui: 27 November 2018   15:08 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tiba -- tiba Handphone bergetar ada SMS masuk " Assalamua'alikum ukhti, udah bangun belum yu Shalat QL". Tanpa berfikir panjang lebar langsung saya membalas SMS " Wa'alaikumussalam...afwan ya akhi, ngapain ente ngurusin ane, ngapain ente ingetin ane? Urusin dan ingetin aja ibu ente, saudara -- saudari ente.itu jauh lebih penting".Setibanya di kampus, saya pas pasan dengan dia(anggap Luthfi). Akhina Luthfi sering sekali TP semua akhwat diperhatiin, bahkan ada akhwat yang gr. Saya selalu berdo'a Ya Allah semoga jodoh saya nanti bukan ikhwan yang satu kampus.

Saya adalah aktifis kampus dan masjid di sekitar rumah. ..." Becce( panggilan anak perempuan untuk orang bugis), kamu ini udah umur 25 masa belum nikah juga anaknya puang haji itu mau kenalan"omelan mama dan orang rumah yang sering saya denger..pasti tentang perjodohan, karena yang namanya orang bugis itu hampir rata -- rata dijodohin. Tapi bagi saya yakin sama Allah sambil berdo'a Ya Allah semoga jodoh saya bukan orang bugis.

"Becce...Becce...masa foto kamu ada di rumah haji Abdullah tau" kata kakak iparku kanget"masa?"dengan wajahku kanget."udah sich kamu terima aja di jodohin ma anaknya Haji Abdullah.mobil udah punya satu anak satu bahkan lebih, rumah di mana -- mana ada, punya kapal 5, trevel haji umroh ada. Kurang appa lagi?" saran kakak iparku saya pun menjawab" pantesan ya ka Haji Abdullah sering datang bawa -- bawa segala"  sambil berfikir"iya appa lagi, umur kamu itu udh 26 tahun. Klo perempuan itu udh umur. Tambah gelisah lach diri ini.di tambah saya sudah menyusun skripsi bertanda aktifitas di kampus berkurang.

" Becce ini ada biodata ikhwan" Murobiku menyodorkan sebuah amplop yang isinya kertas." Klo udh cocok bisa ta'aruf langsung ya de".Seminggu kemudian kami bertemu d rumah murobbi saya. Berbagai pertanyaan d lontarkan, tapi saya tetep santai tapi dalem hati deghdeghkan ta menentu.kami sama -- sama cocok tapi...sungguh sangat di sayangkan, yang ikhwan memberitahu jika keputusan orang tuanya tidak boleh menikah jika kakak perempuannya belum menikah. Akhirnya kami memutuskan untuk tidak melanjutkan  ta'arufan ini. Umur pun bertambah kegelisahan saya pun bertambah lebih lebih orang tua.

Siang malem selalu bermunajat" Ya Allah, temukanlah hamba dengan laki -- laki yang dapat membimbing hamba, yang dapat terus mencintaiMu di atas segala -- galanya, yang Penghafal Qur'an yang  sama -- sama berjuang menegakkan agamaMu.jika Engkau tidak mempertemukan aku dengan laki -- laki di dunia, temukan lah di akhirat kelak, saya pasrah jika memang itu takdirMu". "Becce ini ada biodata, jika udh cocok segera kabarin ya, sangat kanget gimana ga kanget ketika baca biodata ini ikhwan maunya akhwat yang cantic putih, jauh dari kriteriaku, padahal seneng akhirnya dapet biodata. Tapi pas liat foto ikhwan, ternyata ikhwannya sumbing jelek...Astaghfirllah ini ikhwan ga ngaca diri apa ya.sambil ketawa sendir. Akhirnya biodata saya kembalikan dan ngomong sama murobbi baru klo saya jauh dari kriter.

28 tahun sudah usiaku tekanan sanasini semakin meningkat, bapakpun angkat bicara, na...klo emang g mau sama orang bugis kamu punya temen? Sini kenalin ke bapak. Di kamar saya hanya bisa menangis sendiri.

Ketika mengawas Ujian Nasional, saya berkenalan dengan salah satu ibu guru SMP Negeri, dia mengenalkan seorang laki -- laki yang bernama didi, didi  yang jauh dari agama Allah dan siap untuk menikah. Kamipun berkenalan dan sepertinya cocok, tapi berbagai kontraversi di kalangan temen -- temen liqo, emang sanggup menjalani rumah tangga yang mengajari didi agama yang pastinya beban buat saya, Sayapun berfikir emang didi mau saya ajarin ngaji? ngajarin didi emang ga beban? Pada suatu hari didi saya kenalkan dengan orang rumah, ternyata orang rumah menyetujui dan merespon baik.

Sebelum shalat subuh ada SMS masuk" Assalamu'alaikum afwan ba'da subuh boleh sya menelpon anti?"dalam hati ngomong ini siapa? Setelah shalat subuh dia menelpon yang menelpon murobinya ikhwan yang intinya mau menta'arufkan saya dengan mutorobinya, "afwan saya sedang dalam ta'aruf"dalam hatipun ngomong Becce ngappain sama orang yang jauh dari agama. Di depan mata ada orang yang jelas -- jelas Bagus dalam segi agama.sekitar dua bulan saya ta'aruf dengan didi orang yang jauh dari Allah, ketika saya tanya sama didi kapan mau dating ngelamar?didi hanya santai menjawab, mungkin setahun lagi. Sayapun binggung ta menentu, akhirnya saya akhiri saja ta'aruf dengan didi. Sungguh sangat hancur hati ini. Tapi Mungkin ini jalan Allah yang terbaik.

Setelah berfikir panjang kenapa saya tidak menanyakan kepada Murobbi ikhwan yang kemaren, siapa tau ikhwan itu belum menikah. Setelah saya hubungin murobbi tersebut, ternyata bener langsung di kirim biodata.

Sungguh sangat kanget ternyata ikhwan tersebut kakak dari temen ngajar saya, ikhwan tersebut juga yang diidolakan seorang akhwat yang pernah curhat sama saya. Akhwat tersebut pernah curhat klo suka sama ikhwan. Ketika saya di perlihatkan ikhwan tersebut saya bilang" ikhwan kaya gitu aja disenengin, jelek juga.diem diem ga jelas"  jawaban dia" biar jelek hafalan Qur'annya banyak klo tilawah bikin merinding sholeh buanget.kenapa dia diem emang dia jaga pandangan dan ga mau ngomong ma akhwat" langsung nyeletukk massa sich...dan non respon.

Setelah tukeran biodata, ikhwan tersebutpun ingin memperkenalkan saya kepada keluarganya padahal udh kenal.ikhwan tersebut ngomong klo mau datang akhwat, keluarganya kanget dan penasaran akhwat macem apa sich? Secara dia dingin buanget ma akhwat. Pas sore ketika saya menjemput adiknya yang temen saya.ketika pergi ikhwan tersebut baru bilang klo saya akhwatnya yang di pengen di kenalin, di telphonlah temen saya dan akhirnya saya sama temen saya sekaligus adenya balik lagi ke rumah, di tanya -- tanya sama ibunya" appakah Becce bener bener menerima agus ( ikhwan tersebut sekaligus kakak temen saya)appa adanya, kan pada tau klo bugis itu di jodohin dan orang jawa itu biasa aja sedangkn bugis itu hebbho.

Pada tanggal 7 November 2008 datenglah  Agus bersama ibunya ke rumah saya, begitu kagetnya orang tua saya, tapi karena kenal sama temen saya akhirnya disetujui.Pada tanggal 9 November 2008 dateng lah keluarga besar Agus melamar resmi sekaligus menentukan hari. Betapa kagetnya saya malem bda isya ada SMS masuk " Becce apa bener tadi Agus datang melamar ente?" saya binggung harus jawab apa? Saya pun ga ingin berbohong. " iya" jawaban saya. Dia kembali membales SMS " selamet ya..Barakallah Semoga jadi keluarga Sakinah Mawadah Wa Rahma" di ujung SMS ada ikon sedih...betapa saya merasa bersalah, dulu ini akhwat pernah suka sama Agus yang calon suami saya.

 Al hamdulillah sebelum hari H saya dan agus tidak pernh komunikasi secara langsung di serahkan sama keluarga, jadi belum mengenal secara detail. Ketika hari H tanggal 28 Desember 2008 buanyak tamu memberikan kami Do'a...ada saudara di pelaminan di depan Agus yang ngomong "sayang ya dulu kamu Becce ga mau jadi mantu saya" Agus yang sudah menjadi suami saya heran. Bahkan ada temen ngomong padahal gw dulu suka sama lu Becce...meski jadi pengenten Agus tetep Shalat di masjid. Betapa heran orang -- orang lagi di pelaminan ko pergi ke masjid, pantesan Becce memilih Agus.

Maghrib Isya tamu masi saja berdatangan. Padahal undangan sampe jm 17.00. setelah shalat dua rakaat saya di doakan dan Agus bilang sekarang dia adalah imam hatiku..betapa senangnya hati ini. Inilah takdir Allah, Menurut kita baik belum tentu menurut Allah baik, tapi ketika Allah berkata baik insya Allah baik menurut kita. Ketika malempun kami baru berkenalan secara detail...Ta'aruf bener -- benr ta'aruf...

Setelah 5 tahun menikah saya di anughrahi 3 orang anak 2 orang laki -- laki dan 1 orang perempuan, sayapun pindah ketempat ngajar, pada tahun 2015 saya bersama suami naik haji. Sungguh indah perjalanan kami. Pernah suatu hari saya dijemput suami saya, sambil nunggu suami saya ngobrol sama temen ngajar,  bapak guru yang hampir pension. Besoknya pa guru itu bilang " Becce itu suamikamu? Kamu tau ga, besoknya mau akad nikah Agus itu pingsan, ketika sadar di tanya kenapa dia jawab gerogi mau nikah. Ternyata nikahnya sama kamu...dia itu orang suci dari tempat yang tidak suci" Bersyukurlah kamu menikah sama dia...Al hamdulillah sekarang kami sudah dianughrahi 2 orang anak laki -- laki 2 orang anak perempuan. Semoga kami istiqomah, semoga diridhai Allah  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun