Mohon tunggu...
Novan Dwi
Novan Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manusia sederhana yang mencintai Budaya dan Seni yang ada di dalamnya yang kaya akan makna filosofis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Patronasi Eka Kurniawan terhadap Pramoedya Ananta Toer

9 Desember 2024   19:18 Diperbarui: 9 Desember 2024   19:16 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. “Tuan Puteri berkata kepadanya, di mana-mana rakyat begitu miskin sementara para pejabat hidup mewah. Negara sudah di ambang bangkrut karena utang luar negeri dan sang diktator sudah terlalu lama berkuasa, menutup kesempatan kerja bagi orang yang memiliki bakat menjadi presiden.

Disaat keseimbangan ekonomi suatu negara terancam (dalam hal ini inflasi berkepanjangan) maka semua akan menjadi kacau. Konsep inflasi ini adalah akibat dari sistem supplay and demand yang tak stabil dan sistem ini merupakan sistem yang diciptakan oleh Adam Smith yang berkembang ke arah kapitalisme.

3. ”Tuan Penyair, aku membenci puisi-puisimu. Ia begitu menusuk dan melukai hatiku. Hentikanlah membacanya dan terutama menulisnya.” 

Presiden sebagai seorang bourjuis mencoba membatasi kebebasan berpendapat dan pengekpresian kaum dibawahnya, memang kata-katanya tak ada seperti ada suatu konsekuensi namun dialog tersebut mengandung nada ancaman.

Daftar Kutipan:

Artika, I. W. (2016). LIMA CERPEN PROPAGANDA LEKRA (1950-1965).

Damono, S. D. (1978). Sosiologi sastra: Sebuah pengantar ringkas. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Kurniawan, E. (2014). CORAT-CORET DI TOILET (1st ed.). PT Gramedia Pustaka Utama. www.gramediapustakautama.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun