Namun Rinjani ternyata berhasil meluluhkan tekadnya, sikap gengsi Aksara yang tidak mau mem-follow social media orang lain terlebih dahulu nyatanya menjadi angina lalu. Aksara mendapatkan akun social media Rinjani dari temannya, setalah beberapa kali stalking, Aksara memberanikan diri untuk berteman lewat Instagram, tidak lama notifikasi balasan  pertemanan dari Rinjani muncul di pop up layar handphonenya.
Aksara terlampau kegirangan, pasalnya keadaan seperti ini sudah lama tidak ia temukan. Tetapi Aksara hanya berhenti di situ, begitupula dengan Rinjani yang terus-terusan update tentang RISESEC yang diikutinya, sepertinya Rinjani sejatuh hati itu sampai bio instagramnya disuguhi 'Striving with RISESEC'.
Keduanya hanya menjadi penonton cerita sampai pada akhirnya, Rinjani mulai menyukai beberapa cerita yang diposting Aksa, saat itu Aksa sedang dalam euphoria Persib Bandung yang berhasil menjuarai Liga 1 Indonesia. Perasaan kebingungan sangat tampak dalam diri Aksara, setelahnya ia menjadi semakin rajin untuk update di social media, berharap mendapatkan notice dari Rinjani. Tidak mau kalah, Aksara juga beberapa kali menyukai postingan harian Rinjani, kali ini Rinjani memposting project summernya, Aksa sangat tertarik dikarenakan berhubungan dengan alam. Local project Rinjani mencakup keadaan laut, pengelolaan sampah, dan hewan yang terkena dampaknya. Aksa yang menyukai kegiatan volunteering sekaligus pecinta alam sudah pasti tidak mampu menahan dirinya untuk mulai bertanya-tanya kepada Jani.
Kisah mereka berhasil tumbuh tatkala Aksara meminta nomor hp Jani, tidak lama setelahnya Aksara bertemu kembali setelah pertemuan pertamanya di Gudang Banyumas Mengajar. Aksara menjemput Rinjani di stasiun Purwokerto, rasa canggung dan campur aduk tergambar jelas menemani pertemuannya. Sepeda motor melaju menuju indekos Jani, dengan aksara membantu mengangkat koper dan beberapa barang bawaannya dari Bandung.
Selama mereka berdua dalam fase long distance relationship, sudah sering mereka bertukar kabar melalui aplikasi gawai, selain itu beberapa kali Aksara membelikan kopi favorit Jani, kopi susu jelasnya. Karena hal itu meskipun baru kembali bertemu, obrolan diantara keduanya tidak terlalu kaku.
Beberapa minggu setelahnya, Aksara mengajaknya untuk menonton konser musik bersama, tatkala pada saat itu asmara keduanya semakin kencang dan terbang bagai kupu-kupu biru. Jatuh cinta memang terkadang tidak mengenal kondisi dan waktu, ia bisa datang kapan saja, mengikuti alur hati yang akan terporos sendirinya pada sosok yang didambanya. Seperti Aksara yang menjadikan Rinjani rumah barunya untuk pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H