Mohon tunggu...
Novanda Nurliani Putri
Novanda Nurliani Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perangi Stigma, KKN Tematik Undip x UNICEF Sosialisasikan Manajemen Kebersihan Menstruasi pada Anak Sekolah Dasar

11 Desember 2023   10:09 Diperbarui: 11 Desember 2023   10:12 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan Sosialisasi Manajemen Kebersihan Menstruasi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Berbagai macam isu, stigma, dan mitos yang berkonotasi negatif mengenai menstruasi masih banyak ditemukan di masyarakat terutama di lingkungan sekolah. Padahal, sekolah merupakan tempat usia anak-anak dan remaja mendapatkan pengetahuan, terlebih mengenai menstruasi. Banyaknya stigma dan mitos tersebut menyebabkan anak sekolah menjadi tidak percaya diri saat menstruasi bahkan beberapa dari mereka di-bully oleh teman sekelasnya. Kejadian tersebut diindikasikan karena kurangnya pengetahuan anak sekolah mengenai menstruasi, juga kurangnya pemberian edukasi mengenai menstruasi. 

Berdasarkan permasalahan tersebut, Universitas Diponegoro bersama dengan UNICEF membuat program yang berfokuskan pada masalah menstruasi pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik. Program KKN-T tersebut juga akan mensosialisasikan dan mendemonstrasikan mengenai manajemen kebersihan menstruasi. Adanya pelaksanaan manajemen kebersihan menstruasi dengan sasaran anak sekolah kelas 4 sampai 6 bertujuan untuk menciptakan kampanye yang nyaman dan menyenangkan, meningkatkan kesadaran, menyediakan akses produk kebersihan menstruasi, dan mengurangi stigma akibat dari mitos.

Peserta yang ikut serta dalam kegiatan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) ini merupakan siswa sekolah dasar yang duduk di kelas 4 hingga kelas 6 di lima sekolah dasar dengan total siswa yang terpapar materi sebanyak 525 siswa. Umumnya pada rentang usia tersebut perempuan mulai mengalami menstruasi. Pada usia tersebut sangat perlu untuk ditekankan bahwa menstruasi bukan merupakan hal yang menakutkan, berbahaya, maupun menjijikan. Peserta yang diberi edukasi pun bukan hanya terdiri dari perempuan saja, tetapi juga siswa laki-laki untuk menanamkan rasa menghargai kepada teman perempuan terkait isu menstruasi ini. 

Kegiatan MKM diawali dengan mahasiswa melakukan observasi lapangan dan survei mengunjungi sekolah-sekolah yang telah ditentukan menjadi target kegiatan. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberitahuan kepada pihak sekolah mengenai latar belakang dan tujuan diadakannya KKN-T Manajemen Kebersihan Menstruasi ini. Setelah mencapai suatu kesamaan perspektif dengan pihak sekolah, maka dilanjutkan dengan mengurus perizinan untuk dilaksanakannya kegiatan KKN-T di sekolah tersebut. 

Pelaksanaan kegiatan MKM ini dilaksanakan dengan rangkaian acara yang hampir sama di masing-masing sekolah, yaitu dimulai dengan pembukaan dan pengerjaan pre-test, kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi, games, dan post-test. Pada penyampaian materi biasanya diselingi dengan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa di dalam kelas untuk memicu adanya interaksi dua arah supaya tidak membuat siswa bosan dan kehilangan fokus. Interaksi dua arah tersebut juga membantu mahasiswa dalam memahami perspektif dan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Pada setiap tanya jawab, akan diberikan reward kecil berupa makanan ringan, untuk menghargai siswa yang sudah berani berpendapat, juga untuk memantik rasa kompetitif antar siswa. 

Materi yang disampaikan pada kegiatan MKM diawali dengan pengenalan mengenai pubertas, kemudian dilanjutkan dengan pengertian menstruasi, kondisi yang terjadi saat menstruasi, edukasi mengenai pemakaian pembalut, serta cara menjaga kebersihan saat menstruasi. Pada bagian akhir dicantumkan juga video mengenai cuci tangan dan pengenalan aplikasi pelacak menstruasi (OKY) yang dibuat oleh UNICEF. 

Kegiatan MKM ini mendapat respon baik dan dukungan penuh dari sebagian besar sekolah yang menjadi target kegiatan. Siswa yang mengikuti kegiatan dengan antusias pun juga turut melancarkan kegiatan sehingga pelaksanaannya dapat dilakukan dengan lancar hingga akhir. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kedepannya tidak ada lagi stigma dan mitos seputar menstruasi dan ilmu yang telah dibagikan bersama dapat bermanfaat dan tidak lupa untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun