Mohon tunggu...
novance silitonga
novance silitonga Mohon Tunggu... Penulis - senang baca, nulis, jalan-jalan apalagi nonton, masak dan mengurus taman.

senang baca, nulis, jalan-jalan apalagi nonton, masak dan mengurus taman.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Urgensi CSR Untuk Lingkungan dan Masa Depan Bumi

9 September 2019   20:03 Diperbarui: 11 September 2019   21:26 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apakah CSR Bank DKI ini berdampak? Bukan saja terhadap lingkungan karena tidak menggunakan zat-zat beracun untuk meningkatkan produktifitas hasil tetapi menyasar bidang-bidang lainnya. Hasil kebun hidroponik ternyata mampu memberikan tambahan penghasilan bagi warga rusun dan menjadi wisata edukasi bagi masyarakat. Juga jenis tanaman hidroponik sayuran seperti Sawi, Pakcoy, Kailan dan Bayam menghasilkan kualitas sayuran yang baik untuk kesehatan yang dikonsumsi oleh warga rusun sendiri.

MASA DEPAN BUMI
Posisi perusahaan yang selama ini menempatkan cara pandang eksploitatif kini lebih konstruktif dan peduli pada manusia dan lingkungan hidup. Lingkungan memberi kehidupan bagi semua insan termasuk kepada para pemimpin bisnis. Perkembangan industri teknologi yang memproduksi limbah dan mencemarkan lingkungan menjadi masalah terbesar umat manusia dewasa ini.

Kita patut berlega hati karena saat ini banyak dijumpai perusahaan-perusahaan yang memutuskan untuk ramah terhadap lingkungan dan mereka tidak lagi mengkotakkan pemikirannya bahwa tujuan perusahaan hanya mencari keuntungan dan bukan mengambil peran negara sebagai institusi sosial. Perusahaan kini tampil menjadi pioner, penganjur, pelopor dan pembuka jalan untuk mempromosikan sekaligus mendedikasikan diri untuk pelestarian lingkungan dan memikirkan keberlanjutan masa depan bumi.

Interupsi tetap saja terjadi. Tak dapat dipungkiri jika keberadaan CSR ini masih menyisakan sejumlah pikiran yang cukup buruk. Misalnya perusahaan menggelontorkan banyak uang untuk membangun citra positif untuk mengalihkan bahkan menutupi dampak negatif dari operasi bisnis perusahaan. Tentu pemikiran semacam ini tidak dapat dihindari namun yang dapat dilakukan adalah konsistensi diri untuk menunjukkan niat baik perusahaan dalam memandang lingkungan hidup. Memastikan bahwa dana yang digelontorkan akan tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat penyaluran.
Saatnya perusahaan, apapun bentuk dan jenisnya, menginternalisasi paradigma bahwa mencintai lingkungan adalah cara terbaik untuk mencintai bumi, planet yang dihuni oleh milyaran manusia dan hewan bernafas.


Jadi tak berlebihan jika disebut CSR perusahaan adalah salah satu instrumen perusahaan untuk menjaga bumi sebagai planet dan rumah kita. Akhirnya kita memahami bahwa bumi memang sudah semakin tua. Mari kita jaga dengan melestarikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun