Kasus yang paling memprihatinkan adalah kasus pembongkaran dan pemindahan makam di Gorontalo karena tidak satu pilihan dalam calon legislatif dan presiden dan peristiwa penembakan senjata api oleh seorang warga Sampang karena beda pilihan calon presiden serta kasus-kasus ironis lainnya yang menciptakan tragedi kemanusian diantara anak bangsa.
Memulihkan hubungan dan interaksi sosial yang terkoyak tentu tidak mudah, butuh waktu cukup lama untuk menyatukan kembali masyarakat. Paska pilpres dan pileg, sebaiknya para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat segera melakukan rekonsiliasi dan membawa kembali kehidupan yang harmonis ditengah-tengah bangsa yang begitu plural.
Pasalnya mereka juga ikut bagian dalam dukung mendukung pencapresan baik secara laten maupun manifes. Paska Pilpres mereka tetap menjadi aktor utama merajut kembali hubungan sosial yang renggang.
Presiden terpilih bersama koalisi partai pendukung harus mampu merangkul kelompok-kelompok masyarakat yang merasa tidak puas dengan hasil pemilu. Kerukunan dan toleransi harus tetap menjadi utama. Selamat memilih presiden yang mampu memberikan masa depan Indonesia yang lebih gemilang.
Cibubur,13 April 2019
Novance Silitonga
Direktur Eksekutif Populus Institut
Tenaga Ahli Badan Pengawas Pemilu RI 2015-2017
novancesilitonga.com