Memulai dan mengelola usaha retail bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) bukanlah perkara mudah. Salah satu tantangan terbesar yang sering dihadapi adalah manajemen keuangan. Banyak pemilik usaha yang terlalu fokus pada operasional harian, sehingga sering kali aspek keuangan kurang diperhatikan. Padahal, keuangan yang tidak terkelola dengan baik dapat menjadi penghambat serius dalam perkembangan bisnis.
Catatan penjualan seringkali dianggap sepele
Salah satu masalah umum yang dihadapi oleh usaha retail UMKM adalah pencatatan keuangan yang kurang rapi dan akurat. Seringkali, transaksi penjualan dan pembelian tidak tercatat dengan baik, yang akhirnya membuat pemilik usaha sulit untuk melacak keuntungan atau kerugian yang sebenarnya. Selain itu, tanpa pencatatan yang jelas, sulit untuk mengidentifikasi produk mana yang paling laris atau sebaliknya, yang paling lambat terjual.
Tidak menginventarisir persediaan barang atau stok
Selain pencatatan yang kurang rapi, pengelolaan stok barang juga sering menjadi tantangan. Produk yang habis namun tidak segera disadari oleh pemilik usaha dapat menyebabkan penurunan penjualan karena pelanggan tidak mendapatkan apa yang mereka cari. Sebaliknya, stok yang berlebihan pada produk yang tidak terlalu diminati bisa membebani keuangan karena modal tersimpan dalam bentuk barang yang tidak terjual. Maka dari itu, penting bagi UMKM untuk memiliki sistem pengelolaan stok yang baik, agar dapat menghindari kerugian.
Sulitnya membuat data item barang dalam SKU yang besar
Pengelolaan item barang pada usaha retail memanglah merumitkan, akan tetap hal ini sangat penting dilakukan agar para pelaku usaha retail dapat dengan mudah mengelola setiap data barang dengan lebih rinci, berikut dengan harga modal, variasi barang dan sebagainya.
Kendala memisahkan arus keuangan usaha
Banyak pelaku usaha UMKM terutama di bidang retail seperti toko, sangat rentan terhadap kedisiplinan dalam mengelola keuangan usaha. Banyak dari mereka bahwa omzet adalah nilau uang yang bisa digunakan untuk kebutuhan pribadi, sehingga arus modal tidak lancar dan penjualan terhambat karena barang tidak terpenuhi secara persediaan akibat modal terpakai
Laporan komprensif kunci ketahaan usaha retail
Selanjutnya, laporan keuangan yang komprehensif menjadi kunci untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan laporan keuangan yang teratur, pemilik usaha dapat melihat gambaran menyeluruh mengenai kondisi keuangan bisnis mereka. Hal ini memungkinkan untuk melakukan evaluasi kinerja usaha secara rutin, seperti menentukan apakah harga produk perlu disesuaikan atau jika ada biaya operasional yang bisa ditekan.
Teknologi, seperti aplikasi kasir penjualan sebagai solusi
Sebagai solusi dari berbagai masalah tersebut, banyak pemilik usaha kini mulai beralih menggunakan teknologi yang lebih canggih dalam manajemen usaha mereka. Dengan menggunakan sistem aplikasi yang terintegrasi, pencatatan transaksi, pengelolaan stok, dan pembuatan laporan keuangan dapat dilakukan dengan lebih mudah dan akurat.Â
Sebagai bentuk solusi, POSbill meluncurkan varian aplikasi kasir online berbasis Desktop dengan investasi yang terjangkau bagi para pelaku UMKM di bidang retail, aplikasi POSbill desktop ini di klaim sangat cocok digunakan untuk usaha retail yang berfokus pada pengelolan item barang dengan ribuan SKU sekalipun dengan cepat dan mudah.
Dengan demikian, melalui teknologi pemilik usaha dapat lebih fokus pada strategi pengembangan bisnis tanpa harus khawatir mengenai masalah keuangan yang sering kali menjadi hambatan.
Salam sukses untuk UMKM Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H